Ekonomi Tak Pasti

Cerita Warga Bantul Mengerem Pengeluaran saat Ekonomi Lesu, Hemat di Masa Paceklik

Berkurangnya pendapatan pria yang bekerja sebagai kru panggung itu membuat dirinya memilih untuk berhemat di masa-masa paceklik ini.

|
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM
TEKAN PENGELUARAN: Foto dok ilustrasi pedagang pakaian di Pasar Bantul. Sejumlah warga Bantul mengaku sedang menekan pengeluaran dan berhemat di tengah kondisi ekonomi yang tak pasti saat ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sejumlah warga di Kabupaten Bantul memilih untuk 'mengerem' pengeluaran di tengah ketidakpastian ekonomi.

Warga memilih untuk menabung daripada menghamburkan uang yang didapat.

Salah seorang warga Kasihan Bantul, Johan (36), mengaku pendapatan yang didapat pada awal tahun ini cenderung sepi karena event yang digelar tak seramai tahun lalu.

Berkurangnya pendapatan pria yang bekerja sebagai kru panggung itu membuat dirinya memilih untuk berhemat di masa-masa paceklik ini.

"Saya memilih berhemat uang ketimbang dihabiskan karena ekonomi sedang lesu, pendapatan dari event berkurang karena event di awal tahun belum sebanyak tahun lalu," ujarnya, Kamis (10//4/2025).

Dia menyebut, event pada awal tahun ini lebih sepi dibanding tahun lalu. Menurutnya, tahun lalu bertepatan dengan Pemilu 2024 sehingga pada momen pesta demokrasi itu banyak event seremonial yang membutuhkan kru panggung untuk bekerja.

"Kalau tahun lalu karena Pemilu jadi banyak event konser dan event-event lainnya yang butuh kru. Sekarang nggak begitu banyak," akunya.

Warga lainnya, Citra Kusuma (28), juga mengakui di tengah ketidakpastian ekonomi, dirinya memilih untuk menabung.  

"Saya uang THR saja saya simpan. Tak dibelanjakan. Ini strategi untuk menghadapi ekonomi yang tidak stabil," ujar warga Bantul itu.

Dia menyebut, dari segi belanja mingguan dirinya juga melakukan penghematan. Biasanya, dalam seminggu dirinya menghabiskan Rp 200 ribu untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, ayam, telur dan sayur mayur.

"Biasanya belanja mingguan untuk kebutuhan pokok seminggu mencapai Rp 200 ribu. Itu untuk beli ayam, telur beras dan sayur mayur. Kemudian setelah momen lebaran kemarin saya belanja Rp 150 ribu saja per minggu," ulasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved