Alumni Magister Teknik Biomedis SPs UGM Ini Berinovasi Kembangkan Prototipe Teknologi Kesehatan
Bertugas di wilayah kepulauan dengan akses terbatas menjadi motivasi utama dr. Wijaya, panggilan akrabnya, untuk menciptakan solusi teknologi.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keterbatasan sarana kesehatan di wilayah kepulauan tidak menyurutkan semangat dr. R. A. A. Koesoema Wijaya, M.Sc. untuk berinovasi.
Dokter Puskesmas Kepulauan Seribu Utara Jakarta ini berhasil mengembangkan prototipe teknologi kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat membantu pelayanan medis di daerah terpencil.
Bertugas di wilayah kepulauan dengan akses terbatas menjadi motivasi utama dr. Wijaya, panggilan akrabnya, untuk menciptakan solusi teknologi.
"Saya sering menghadapi tantangan dalam melayani pasien karena kurangnya sarana dan prasarana. Ini yang mendorong saya berpikir, harus ada terobosan teknologi yang tepat guna," ujarnya.
Salah satu inovasinya adalah sistem pemantauan tanda-tanda vital pasien berbasis teknologi.
Sistem ini dirancang untuk membantu dokter dalam pengambilan keputusan klinis, memprediksi risiko komplikasi, dan mendukung pengobatan yang lebih presisi (precision medicine).
"Teknologi ini berfungsi sebagai second opinion bagi dokter. Tapi yang terpenting, kami memastikan keamanan data pasien dengan sistem tertutup berbasis jaringan lokal dan pengaturan hak akses yang ketat," jelasnya.
Baca juga: Cerita Drg. Abizar Agung Wibawa tentang Prodi Magister Teknik Biomedis UGM
Kolaborasi dan Pengembangan Prototipe
Prototipe ini awalnya dikembangkan secara mandiri oleh dr. Wijaya dengan memanfaatkan Generative AI.
Namun, ia kemudian mengajak kolaborasi mahasiswa S2 TB UGM untuk melanjutkan riset dan pengembangan.
"Saya membagikan ide ini kepada teman-teman yang berminat, agar bisa kita sempurnakan bersama," katanya.
Inovasi ini tidak hanya berhenti di tahap konsep. Tahun lalu, tim Puskesmas yang dipimpin dr. Wijaya berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Gugus Kendali Mutu tingkat Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Mereka mengusulkan sistem perencanaan anggaran Puskesmas berbasis teknologi yang mampu meningkatkan efektivitas pelayanan.
"Sistem ini sudah kami terapkan, tapi terus kami evaluasi dan sempurnakan sesuai kebutuhan di lapangan," ungkapnya.
Bila mengingat masa ia kuliah dulu, dr. Wijaya mengakui bahwa studi di Prodi TB SPs UGM memberikan dampak besar pada cara berpikirnya dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
dr. R. A. A. Koesoema Wijaya MSc
Magister Teknik Biomedis SPs UGM
Prototipe Teknologi Kesehatan
UGM
Dana Bantuan Parpol di Sleman Diusulkan Naik Hingga 140 Persen, Ini Tanggapan Akademisi UGM |
![]() |
---|
Status Mahasiswa Magister UGM Kampus Jakarta Jadi Aktor Intelektual Pembunuhan Kacab Bank |
![]() |
---|
UGM Nonaktifkan Mahasiswa Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Probiotik Lokal Masih Terlupakan, Prof Trisye UGM: Kesehatan Usus Tak Boleh Diabaikan |
![]() |
---|
98,8 Persen Siswa SMAN 3 Yogyakarta Tembus Perguruan Tinggi Impian, Mayoritas ke UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.