Respon Khamenei Soal Ancaman Donald Trump : Iran Siap Hadapi Serangan AS dengan Tanggapan Keras
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan ancaman Presiden AS Donald Trump tidak akan mengubah sikap negaranya.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan ancaman Presiden AS Donald Trump tidak akan mengubah sikap negaranya.
Penegasan ini disampaikan oleh Khamenei dalam pidato yang disiarkan nasional pada Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, Iran tidak takut menghadapi segala bentuk tekanan.
"Amerika Serikat harus memahami bahwa ancaman tidak akan membawa mereka ke mana-mana dalam menghadapi Republik Islam Iran," tegas Khamenei dalam pidatonya, menambahkan bahwa ancaman semacam itu hanya akan semakin menguatkan tekad Iran seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Khamenei tetap bersikeras bahwa Iran tidak akan terintimidasi dan berjanji akan memberikan balasan yang tegas jika negara mereka diserang.
"Jika ada yang melakukan kejahatan terhadap rakyat Iran, mereka akan mendapatkan tanggapan keras," kata Khamenei, menunjukkan bahwa Iran akan melakukan perlawanan jika terjadi agresi terhadapnya.
Sebelumnya, Presiden Trump pada awal bulan Maret 2025, yang berisi ultimatum bagi Iran untuk mencapai kesepakatan nuklir baru dalam waktu dua bulan.
Baca juga: Pencuri Anting Berlian Telan Barang Bukti, Perlu 12 Hari untuk Temukan Perhiasan Senilai Rp12 Miliar
Dalam surat tersebut, Trump memberikan tenggat waktu yang tidak dijelaskan secara jelas, namun menegaskan bahwa jika Iran menolak bernegosiasi, negara itu akan menghadapi risiko serangan dari AS dan Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran.
Surat Trump yang dikirim melalui perantara diplomat senior Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, ini menjadi bagian dari upaya Amerika untuk mendesak Iran kembali ke meja perundingan setelah kegagalan perjanjian nuklir 2015.
Pada tahun 2018, Presiden Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir internasional tersebut, yang disepakati oleh Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk AS, untuk mengekang program nuklir Iran.
Meskipun surat tersebut berisi ancaman, Khamenei tetap menolak segala bentuk negosiasi langsung dengan AS.
Ia juga menolak saran dari Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, yang mengusulkan kemungkinan dialog tidak langsung dengan AS melalui perantara.
"Kami tidak pernah menjadi pihak yang memulai konflik," kata Khamenei, menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk pada tekanan asing. (*)
Tarif Trump 19 Persen Sudah Berlaku, Ekspor Tekstil Masih Aman Tapi Kerajinan Agak Terpengaruh |
![]() |
---|
Bahas Perdamaian Ukraina dan Rusia, Donald Trump Bakal Bertemu Putin di Alaska |
![]() |
---|
Iran Siapkan Skenario Baru jika Perang dengan Israel Kembali Pecah |
![]() |
---|
Iran Pulihkan Sistem Pertahanan Udara Dengan Persenjataan Tiongkok, Siap Hadapi AS Israel |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Kesepakatan Tarif Impor Ekspor Dengan Indonesia Kemenangan Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.