Persiapan Pengelolaan Sampah di Kota Jogja dan Perbatasan Jelang Idulfitri

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mengintensifkan upaya pengelolaan sampah, khususnya di kawasan Kota Yogya

TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
PENGELOLAAN SAMPAH - Tempat pengolahan sampah menggunakan mesin di TPA Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo. Mesin tersebut mampu mengolah setidaknya sampai 6 ton sampah sehari, sedangkan sampah yang masuk ke TPA mencapai sekitar 33 ton sehari. 

Tribunjogja.com Yogyakarta --- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mengintensifkan upaya pengelolaan sampah, khususnya di kawasan Kota Yogya dan perbatasan menjelang Idulfiri. 

Langkah ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman bagi masyarakat, terutama saat arus mudik dan libur Lebaran.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, menyatakan bahwa Pemda DIY telah bersepakat dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat proses pengosongan depo-depo sampah yang ada di Kota Yogyakarta.

“Kami sedang mempercepat proses ini dengan berkomitmen bersama Pemerintah Kota untuk mengosongkan depo-depo sampah yang ada,” ujar Beny.

Meski depo telah dikosongkan, masyarakat tidak dapat langsung menggunakannya kembali. 

Pemda DIY akan menerapkan mekanisme pengelolaan sampah yang lebih terstruktur. 

Sistem baru ini akan melibatkan masyarakat dari tingkat kampung hingga pengelola gerobak sampah, sementara pengangkutan akan dilakukan menggunakan truk-truk khusus.

Selain pengelolaan di dalam kota, Pemda DIY juga menaruh perhatian pada sampah yang menumpuk di sepanjang Ringroad dan perbatasan kota. 

Sekda DIY, Beny Suharsono
Sekda DIY, Beny Suharsono ((TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO))

Komplotan Pencuri Ditangkap Sepulang Foya-foya Sewa PSK di Bali hingga Luar Negeri

Berdasarkan kesepakatan, daerah terdekat bertanggung jawab atas kebersihan lingkungannya. Seiring dengan tren pembuangan sampah di kawasan ini yang masih tinggi.

Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kota Yogyakarta telah berdiskusi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul.

"Misal tumpukan sampah di sisi timur Jembatan Gajahwong atau sekitar Gembira Loka Zoo. Artinya, sampah ‘tidak bertuan’ ini bukan tanggung jawab kota maupun Bantul secara spesifik. Namun, Kota Yogya tetap berusaha membersihkan area masuknya agar masyarakat yang datang tidak langsung melihat tumpukan sampah,” tambah Beny.

Selain pembersihan, upaya pengolahan sampah juga terus diperkuat melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bawuran yang kini masih dalam tahap uji coba. 

Jika dinyatakan siap, fasilitas ini mampu mengolah 50 ton residu per hari. Dengan sistem pemilahan mesin, diperkirakan sekitar 300 ton sampah per hari dapat dipindahkan ke TPST ini.

Pemda DIY juga harus membagi waktu dalam menangani residu sampah di Bantul dan Sleman. 

Sejak Jumat pekan lalu, sekitar 1.000 ton residu di Sleman telah dipindahkan ke lokasi pengolahan sampah.

Beny berharap, langkah-langkah ini dapat memperbaiki sistem pengelolaan sampah di Yogyakarta, terutama menjelang Idulfitri, sehingga kebersihan kota tetap terjaga dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat serta para pendatang yang berkunjung ke Yogyakarta. (Tribunjogja.com/han

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved