Teras DPRD DIY Ditutup Kain Putih Pascademonstrasi Penolakan UU TNI
Petugas terlihat membersihkan sisa coretan di sekitar Patung Jenderal Soedirman dan menutup bagian teras gedung DPRD DIY dengan kain putih.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Sehari setelah aksi demonstrasi besar-besaran menolak pengesahan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI), suasana di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai berangsur normal.
Pada Jumat (21/3/2025) pagi, petugas terlihat membersihkan sisa coretan di sekitar Patung Jenderal Soedirman dan menutup bagian teras gedung DPRD DIY dengan kain putih.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa coretan-coretan serta poster-poster yang ditempel di teras DPRD DIY dan area sekitar Patung Soedirman masih belum sepenuhnya hilang.
Sejumlah petugas kebersihan bekerja membersihkan bekas aksi yang berlangsung sejak Kamis (20/3/2025) siang hingga dini hari.
Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Jogja Memanggil ini berlangsung sejak siang hari dan berujung pada bentrokan dengan aparat keamanan pada Jumat dini hari.
Dalam aksi tersebut, massa mengibarkan bendera setengah tiang sembari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk simbolis perlawanan.
Mereka juga melakukan berbagai aksi teatrikal, termasuk menggulingkan simbolis Presiden Prabowo dan TNI, serta membakar safety cone di depan gedung DPRD DIY.
Sekitar pukul 15.43 WIB, massa aksi terlihat membawa sampah plastik dan makanan dari luar DPRD DIY lalu melemparkannya ke teras gedung.
Mereka juga mencoret dinding dengan tulisan "Tolak UU TNI", "Adili Prabowo", dan "Dewan Paling Ra Cetho".
Selain itu, gambar tikus juga dibuat menggunakan cat semprot di dinding teras sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintah dan DPR RI.
Saat aksi berlangsung, massa membakar sampah dan melempar mercon di area teras Malioboro. Bahkan, mereka membuat api unggun di halaman DPRD DIY.
Seorang orator kemudian mengajak massa untuk bermalam di lokasi aksi, yang disambut dengan persetujuan para demonstran.
Demonstran yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menuntut agar UU TNI yang baru disahkan segera dibatalkan.
Mereka menganggap UU tersebut bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan mengkhawatirkan kembalinya sistem pemerintahan otoriter.
Sebelum situasi memanas, seorang anggota dewan sempat menemui massa untuk berdialog.
Namun, di saat dialog berlangsung, sebagian demonstran melakukan pembakaran safety cone, yang kemudian segera dipadamkan oleh petugas keamanan DPRD DIY.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian protes terhadap pengesahan RUU TNI yang dilakukan di berbagai daerah.
Demonstran menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan aksi hingga UU tersebut dicabut atau direvisi sesuai aspirasi rakyat.
Dukung Masyarakat Tangguh, Eko Suwanto Serahkan Alat Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
Dukung Masyarakat Tangguh, Eko Suwanto Serahkan Bantuan Alat Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
Respons Temuan KPK, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DIY Desak Penertiban Tambang Ilegal |
![]() |
---|
Sejumlah Warga DIY Melapor ke Komisi A DPRD DIY Soal Rekening Diblokir, Ini Jawaban Eko Suwanto |
![]() |
---|
Ada 12 Titik Tambang Ilegal di DIY, Wakil Ketua DPRD DIY Dorong Pembenahan Tata Kelola |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.