Pemkot Yogyakarta Siapkan Pengamanan Libur Lebaran di Pusat Keramaian
Peserta apel melibatkan berbagai unsur, mulai dari Polresta, Kodim 0734 Yogyakarta, Dinas Perhubungan (Dishub), hingga Satpol PP Kota Yogyakarta.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta menegaskan kesiapannya dalam menghadapi arus mudik sekaligus lonjakan wisatawan selama perayaan Idulfitri 2025 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di sela Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat 'Ketupat Progo' 2025 di Lapangan Balai Kota Yogyakarta, Kamis (20/3/2025).
Peserta apel melibatkan berbagai unsur, mulai dari Polresta, Kodim 0734 Yogyakarta, Dinas Perhubungan (Dishub), hingga Satpol PP Kota Yogyakarta.
Operasi Ketupat Progo 2025 berlangsung selama 16 hari, mulai 23 Maret - 8 April 2025, dengan fokus pengamanan di kawasan wisata, titik rawan kemacetan dan jalur mudik.
Hasto pun menyebut, sejumlah langkah telah dipersiapkan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, serta menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
"Seperti biasa, setelah apel ini, kita akan melakukan koordinasi dengan kabupaten lain dan provinsi, guna menyinkronkan alur lalu lintas, mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan, serta menentukan lokasi dengan potensi kecelakaan terbesar," katanya.
Dijelaskan, kondisi lalu lintas Kota Yogyakarta relatif lebih terkendali dibandingkan daerah lain yang memiliki banyak jalan lurus dan jalur cepat, dengan risiko kecelakaan lebih tinggi.
"Di dalam kota, kecelakaan relatif minim, bahkan hampir tidak ada korban meninggal dunia karena tidak adanya jalur cepat," ungkap mantan Bupati Kulon Progo tersebut.
Baca juga: Tren Pembuangan Sampah Liar di Kota Yogya Diklaim Turun 30 Persen
Meski demikian, Hasto Wardoyo menegaskan bahwa perhatian khusus tetap ditujukan ke kawasan wisata dan titik rawan kemacetan, terutama Tugu, Malioboro dan Kraton (Gumaton).
Pihaknya pun memperkirakan, lonjakan kepadatan lalu lintas akan terjadi mulai H+1 lebaran, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan.
"Biasanya, puncak kepadatan lalu lintas terjadi di kawasan Gumaton, terutama saat Grebeg Syawal yang bertepatan dengan hari pertama lebaran," terangnya.
Sementara, Wakapolresta Yogyakarta, AKBP Rudi Setiawan, menyampaikan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan dan volume kendaraan di jalanan, pihaknya akan menerapkan beberapa rekayasa lalu lintas.
Salah satunya, dengan menerapkan penutupan Jalan Malioboro sepanjang 18.00 - 21.00 WIB, sedangkan pada siang hari tetap dibuka seperti biasa
"Tahun ini, kita ada empat pospam (pos pengamanan utama), di Tugu, Teteg Malioboro, Titik Nol Kilometer dan Gembira Loka (GL Zoo), guna mendukung kelancaran lalu lintas, serta keamanan masyarakat," pungkasnya. (*)
Dr Hasto Ajak Warga Maknai 80 Tahun Kemerdekaan dengan Persatuan dan Peduli Lingkungan |
![]() |
---|
Lulusan SMK Dominasi Angka Pengangguran di Kota Yogyakarta, Ini Langkah Pemerintah |
![]() |
---|
3.057 Anak SD di Kota Yogyakarta Jalani Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Podcast Spesial Peluncuran Fakultas Kedokteran UAJY : Wali Kota Yogya Tekankan Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Ide Wali Kota Yogyakarta untuk Tertibkan Pengamen di Kawasan Malioboro |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.