Rangkuman Pengetahuan Umum

Rangkuman MATERI Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 3 : Mengajukan Hipotesis Berdasarkan Informasi

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang pengertian, ciri, dan jenis hipotesis serta cara mengajukan hipotesis secara baik dan benar.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 12
Capture Cover Bab 3 Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 12 

TRIBUNJOGJA.COM - Berikut dijelaskan pengertian, ciri-ciri, jenis, dan langkah menyampaikan hipotesis berdasarkan informasi yang relevan.

Hipotesis diperlukan untuk memperkirakan dan menyimpulkan sementara dari suatu informasi yang didapatkan.

Untuk dapat mengutarakan suatu hipotesis, penting untuk mengetahui gambaran dasar hipotesis dan langkah-langkah untuk mengajukannya.

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang pengertian, ciri, dan jenis hipotesis serta cara mengajukan hipotesis secara baik dan benar.

Materi ini dilansir dari Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 12 Karya Bambang Trimansyah.

Capture Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 12
Capture Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 12 (Buku Cerdas Cergas Bahasa Indonesia kelas 12)

 

Pengertian Hipotesis

Menurut Kerlinger (2006) hipotesis merupakan dugaan dari suatu informasi yang sifatnya sementara dan perlu dianalisis lebih lanjut kebenarannya.

Hipotesis juga dapat berarti perkiraan atau kesimpulan yang sifatnya sementara berdasarkan teks yang mengandung informasi dan data yang dapat dianalisis.

Ciri-Ciri Hipotesis

Berikut ciri-ciri yang menggambarkan suatu hipotesis.

  1. Berdasarkan informasi dan data yang tersedia
  2. Memiliki hubungan variabel dua atau lebih
  3. Dapat dibuktikan dan diuji kebenarannya
  4. Disusun dengan bahasa yang logis, jelas, dan dapat dipahami

Jenis Hipotesis

Terdapat 2 jenis hipotesis dalam menganalisis teks atau penelitian, yaitu:

  • Hipotesis Komparatif

Hipotesis Komparatif atau hipotesis kausal merupakan dugaan dari hubungan dua variabel.

Contoh : Jika seorang anak sering diajak berdiskusi menyelesaikan masalah, maka akan meningkatkan kecerdasan emosional saat menghadapi masalah di kemudian hari.

  • Hipotesis Deskriptif
Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved