Pemkab Bantul Kembangkan Hilirisasi Perikanan Lewat TKD untuk Dukung Upaya Swasembada Ikan
Pemkab Bantul tengah mengembangkan hilirisasi perikanan berupa pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tengah mengembangkan hilirisasi perikanan berupa pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Langkah Itu dilakukan mengingat konsumsi masyarakat terhadap makanan olahan ikan semakin tinggi.
"Saat ini tingkat konsumsi ikan semakin tinggi. Terakhir tingkat konsumsi ikan kita per kapita ada di angka 31 koma sekian per tahun. Nah, itu perlu kita dorong dengan sejumlah pengembangan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Istriyani, Senin (17/3/2025).
Satu di antara upaya pengambangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan melalui pemanfaatan tanah kas desa (TKD) yang ada di Kabupaten Bantul.
Itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi ikan masyarakat atau swasembada ikan di bumi projotamansari.
"Jadi saat ini ada beberapa yang sudah menyiapkan untuk mendukung swasembada ikan. Ada kalurahan yang menyiapkan TKD sekitar 2.000 meter per segi, ada yang satu hektar, ada yang sebagainya. Tapi, ya rata-rata satu hektar (lahan TKD) yang disiapkan," jelas dia.
Di sisi lain, Istriyani menyampaikan untuk melakukan budidaya ikan itu, sebenarnya tidak membutuhkan lahan yang luas.
Akan tetapi, budidaya yang dilakukan harus selaras dengan kebutuhan jumlah penduduk setempat.
Baca juga: Menyongsong Kedaulatan Pangan, Inovasi Digital dan Strategi Ketahanan Pangan di Bantul
Lebih lanjut, pemanfaatan TKD untuk mendukung swasembada ikan itu juga dilakukan dengan penerapan berbagai teknologi yakni teknologi semi intensif hingga teknologi cukup intensif.
"Itu sistemnya sewa (TKD). Dan kita sudah petakan. Nanti kami data kelompok TKD mana saja yang intensif dan sesuai dengan instruksi Pak Bupati pada tahun lalu, di mana setiap kalurahan di Bantul itu diperintahkan untuk ada yang dialokasikan sebagai tempat budidaya ikan," urai Istriyani.
Nantinya, apabila program tersebut berjalan dengan baik dan ada kelompok yang eksis, maka pihaknya akan memberikan demplot ikan untuk budaya ikan intensif per tahunnya.
Di mana, pada tahun lalu telah diterapkan di Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan dan pada tahun ini diterapkan di Kalurahan Tirtomulyo, Kapanewon Kretek.
"Selain itu, masing-masing pemerintah kalurahan juga kami minta untuk mengalokasikan anggaran. Kan di sana ada anggaran ketahanan pangan. Nah itu, coba kami dorong untuk juga difungsikan ke perikanan. Jadi, semuanya jalan dan swasembada ikan dan pangan," pintanya.
Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dalam kesempatan itu, Istriyani turut menyampaikan selain mendukung swasembada ikan, program budidaya ikan juga dilakukan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan MBG yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
75 Lurah di Bantul Akan Ikuti Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan |
![]() |
---|
Aktivasi IKD di Bantul Capai 19,76 persen, DPRD dan Disdukcapil Gencarkan Sosialisasi |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Catat Sekitar 3000 Tenaga Honorer Berpotensi Jadi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Bantul Susun Langkah Strategis Pelestarian Naskah Kuno, Pakualaman Dorong Alih Wahana ke Batik |
![]() |
---|
Ada Defisit Dalam KUA PPAS, Pemkab Bantul Optimistis Garap Sejumlah Program Kerja pada 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.