Mahasiswa di Jogja Khawatir Revisi UU TNI Berpotensi Ancam Demokrasi dan Supremasi Sipil
Mereka menilai beberapa pasal dalam rancangan tersebut berpotensi mengancam prinsip demokrasi dan supremasi sipil.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
“Kita butuh transparansi dalam pembahasan RUU ini. Jangan sampai ada aturan yang dibuat diam-diam dan berpotensi membahayakan demokrasi,” tambah Rina, bukan nama sebenarnya.
Sebagai bentuk protes, mahasiswa berencana menggelar aksi demonstrasi dalam waktu dekat.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), misalnya, akan menggelar aksi di depan Balairung UGM, besok, Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Mereka mendesak DPR dan pemerintah membuka ruang dialog yang lebih luas serta mempertimbangkan ulang pasal-pasal kontroversial dalam RUU tersebut.
“TNI harus kembali ke barak. Mereka punya struktur komando yang kuat dan budaya disiplin militer. Kalau mereka masuk ke jabatan sipil, ada risiko cara kerja ala militer, yang serba perintah dan patuh, jadi bertabrakan dengan birokrasi sipil yang harus demokratis, melayani masyarakat, dan terbuka untuk diskusi. Jangan sampai,” tutup Rina. (*)
Pesan AHY Saat Retret Kadin di Akmil Magelang, Singgung Pertumbuhan Ekonomi |
![]() |
---|
FTSP UII Kuatkan Jejaring Global, Ikutkan Mahasiswa dalam Program Pertukaran |
![]() |
---|
Juara Lewat Film Antabrata, Mahasiswa UMBY Tampilkan Nilai Lokal secara Segar |
![]() |
---|
Cerita Fairuz, Maba UNY yang Baru Berusia 16 Tahun saat Perdana Kuliah |
![]() |
---|
12 Ribu Mahasiswa Baru UNY Ikuti PKKMB, Bekal Nilai Karakter dan Integritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.