Misteri Menghilangnya Kapolres Ngada AKBP Fajar Selama 2 Pekan, Dikabarkan Ditangkap Propam Polri

Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman menghilang sejak dua pekan silam.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Humas Polres Ngada via X/@Kasi_HmsResNgd
KAPOLRES NGADA DITANGKAP - AKBP Fajar Widyadharma Lukman S., selaku Kapolres Ngada, ditangkap Propam Mabes Polri pada 20 Februari 2025. Berikut harta kekayaan polisi berpangkat AKBP tersebut 

Pascaberedarnya penangkapan Kapolres Ngada oleh Propam Mabes Polri suasana rumah dinas yang berada di Kelurahan Kisanata, Kota Bajawa tampak sepi.

Terpantau tidak ada aktivitas baik penjagaan maupun tanda-tanda ada orang lain yang mendiami dalam rumah.

Di garasi rumah dinas Polres Ngada terpantau ada dua mobil dinas Kapolres dan satu unit sepeda motor.

Sementara pagar rumah dinas Kapolres tertutup.

Beberapa pejabat di Polres Ngada enggan memberikan komentar terkait kasus ini.

 "Kita belum mendapatkan informasi," ujar Humas Polres Ngada, Sukandar.

Sementara Anggota DPRD Ngada Yohanes Donbosko Ponong menyayangkan kejadian ini.

Bosko Ponong menilai Kapolres sebagai simbol Institusi Polri di daerah seharusnya menjadi role model dalam berkomitmen memberantas Narkoba sampai akar-akarnya.

Ketua Fraksi Amanat-Demokrat DPRD Ngada ini, kejadian ini telah meresahkan masyarakat Ngada.

"Kita mendorong dan menghormati proses yang sedang berjalan di Mabes Polri karena ini telah meresahkan masyarakat Ngada,” ujar Bosko Ponong.

Ia juga mengharapkan agar Kapolda NTT untuk segera menunjuk pejabat Kapolres Ngada.

"Biasanya kasus seperti ini Kapolri maupun Kapolda agar reputasinya terjaga, langkah yang diambil agar segera mengganti atau menunjuk pejabat Kapolres yang baru di Kabupaten Ngada," kata Bosko Ponong.

Ia juga mendorong agar Polres Ngada mengambil langkah preventif dan mendalami lebih lanjut atas kejadian ini terkait keterlibatan pihak lain.

"Kita tau polisi itu salah satu tugasnya memberantas narkoba ini, penggunaan, kalau sudah terjadi dari internal Polisi itu artinya harus ada tindakan pencegahan secara holistik dalam konteks pengembangan, bisa terungkap sindikat," kata Bosko Ponong. (*)

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved