Bupati Sleman Bakal Tambah Satu Tempat Pengelolaan Sampah Baru, Ini Calon Lokasinya
Pihaknya juga akan segera bertemu dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk menggali permasalahan sampah terkini.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman, Harda Kiswaya bakal segera merealisasikan salah satu program prioritasnya yaitu Sleman Resik dengan pengelolaan sampah.
Harda mengatakan saat ini Sleman sudah memiliki tiga tempat pengelolaan sampah.
Namun, masih diperlukan satu tempat pengelolaan sampah khusus sampah residu yang tidak bisa diolah kembali.
Pihaknya juga akan segera bertemu dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk menggali permasalahan sampah terkini.
“Penanganan sampah, pertama saya pelajari dulu, langkah-langkah sekarang ini perjalanannya seperti apa, ada masalah apa, kemudian disusun konsep dari hulu dan hilir. Sleman butuh insinerator untuk membakar sampah yang nggak ada nilai ekonominya,” katanya.
“Kami sudah berkomunikasi dengan investor, ada sekitar 4 hingga 5 investor, dari Australia juga ada. Tetapi masih dikaji, mekanismenya nanti seperti apa masih rembugan (diskusi),” sambungnya.
Baca juga: Bupati Sleman Harda Kiswaya Akan Pelajari APBD 2025 Sebelum Laksanakan Program Prioritas
Selain investor, Harda juga sudah berkomunikasi dengan lurah-lurah di Kabupaten Sleman.
Tujuannya, untuk mengidentifikasi kalurahan yang memiliki lahan luas, namun jauh dari pemukiman warga.
Dari komunikasi tersebut, ia sudah mengantongi lahan untuk pengelolaan sampah baru di Caturharjo.
Lahan tersebut diperkirakan seluas 3 hingga 4 hektare.
“Harapannya bisa pengadaan tahun ini. Harus secepatnya. Kalaupun tidak bisa tahun ini, artinya kan berproses, tapi akan saya mulai,” lanjutnya.
Dalam pengelolaan sampah, pihaknya juga akan melibatkan pengelola sampah swasta atau penggerobak sampah.
“Akan saya rekrut, saya libatkan. Semoga mendapatkan dukungan dari dewan (DPRD Sleman). Yang punya nilai ekonomi (sampah) akan dikembalikan untuk insentif pelaku sampah,” imbuhnya. (*)
Temuan BPK DIY Semester 2 2024: Pengelolaan Sampah di Kota Yogyakarta dan Sleman Belum Efektif |
![]() |
---|
Nasib Pedagang Pasar Induk Godean Setelah Direvitalisasi Jadi Megah |
![]() |
---|
Hadiri Launching Tim PSS, Bupati Sleman Harap Super Elja Bisa Balik ke Kasta Tertinggi |
![]() |
---|
Pemindahan Ribuan Pedagang Pasar Godean, Bupati Sleman: Tunggu Gedung Parkir Rampung! |
![]() |
---|
Pesan Bupati Harda untuk Seluruh SPBU di Sleman dan Pihak Terkait demi Lindungi Hak Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.