Puisi

Arti dan Makna Puisi Menanam Cinta Pada Ramadhan Karya Mustafa Ismail

Dalam puisi “Menanam Cinta Pada Ramadhan”, Mustafa Ismail menggambarkan Ramadhan sebagai bulan yang sangat istimewa, penuh berkah, dan dicintai serta

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
pixabay.com via jambi.tribunnews.com
Ilustrasi doa 

TRIBUNJOGJA.COM - Selain menahan lapar dan haus ketika berpuasa, kita juga perlu merenung untuk meneguhkan diri di bulan Ramadan ini. 

Bulan Ramadan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. 

Perasaan syukur dan berbahagia ini juga kerap dituangkan dalam puisi sebagai bentuk ungkapan suasana Ramadan yang penuh kebahagiaan, kebersamaan, dan cinta.

Salah satu puisi yang mengangkat tema Ramadan ini adalah puisi “Menanam Cinta Pada Ramadhan” karya Mustafa Ismail. 

Mustafa Ismail adalah wartawan sekaligus sastrawan yang menghasilkan banyak puisi bertema religi. 

Dalam puisi “Menanam Cinta Pada Ramadhan”, Mustafa Ismail menggambarkan Ramadhan sebagai bulan yang sangat istimewa, penuh berkah, dan dicintai serta menekankan pentingnya memanfaatkan Ramadhan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan meningkatkan kualitas ibadah.

Berikut isi dan makna puisi  “Menanam Cinta Pada Ramadhan”: 


Isi Puisi “Menanam Cinta Pada Ramadhan”: 


Kutanam cinta padamu, bulan penuh berkah

pengganti seribu bulan yang lewat dan berdebu


Matahari yang perak mengusung waktu yang kehitaman

kita menulis hari-hari kita seperti mengulum senyum

paling indah buat seorang perempuan: kita lupakan

warna rambut yang berubah, juga arloji yang menua


Tuhan menjadi tempat kita bersenda gurau

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved