Musim Hujan, Tingkat Kunjungan Wisata di Gunungkidul Turun Drastis 

Penurunan kunjungan wisatawan cukup drastis terlihat dari total kunjungan setiap weekend, pada Sabtu dan Minggu. 

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
RAMAI PENGUNJUNG: Penampakan wisatawan di Pantai Kukup Gunungkidul beberapa waktu lalu. Jumlah wisatawan ke Gunungkidul pada libur Isra Mikraj dan imlek 2025 mencapai lebih dari 89 ribu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul mencatatkan terjadinya penurunan kunjungan wisatawan selama musim penghujan terhitung sejak Januari lalu. 

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Priyanta, mengatakan penurunan kunjungan wisatawan cukup drastis terlihat dari total kunjungan setiap weekend, pada Sabtu dan Minggu. 

Berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan, pada Sabtu (4/1/2025) sebanyak 13.456 orang, Minggu (5/1/2025) sebanyak 11.909 orang, Sabtu (11/1/2025) sebanyak 9.129 orang, Minggu (12/1/2025) sebanyak 10.575 orang. Kemudian, pada Sabtu (18/1/2025) sebanyak 8.639 orang, Minggu (19/1/2025) sebanyak 10.210 orang, Sabtu (24/1/2025) sebanyak 9.084 orang, Minggu (25/1/2025) sebanyak 31.137 orang. 

Lalu, pada Sabtu (1/2/2025) sebanyak 6.634 orang, Minggu (2/2/2025) sebanyak 9.814 orang, Sabtu (8/2/2025) sebanyak 6.493 orang, Minggu (9/2/2025) sebanyak 8.568 orang, Sabtu (15/2/2025) sebanyak 6.181 orang, Minggu (16/2/2025) sebanyak 8.475 orang, Sabtu (22/2/2025) sebanyak 5.235 orang, dan Minggu (23/2/2025) sebanyak 5.639 orang.

"Pada awal Januari jumlah kunjungan masih diangka belasan ribu, karena hujan tidak setiap hari turun. Kemudian, memasuki Februari kunjungan hanya ribuan saja lantaran  hujan turun hampir setiap hari, praktis  membuat kunjungan ikut merosot," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (26/2/2025).

Menurutnya, cuaca menjadi salah satu faktor terbesar penentu kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gunungkidul. Pasalnya, destinasi wisata di wilayah ini didominasi wisata alam. 

"Destinasi wisata kita kan banyak berkaitan dengan alam, seperti kawasan pantai, sungai, maupun gua. Tentunya, untuk menikmati wisata ini diperlukan cuaca yang mendukung. Sebaliknya, jika cuaca hujan justru akan membuat wisatawan tidak tertarik," terangnya.

Baca juga: BKPPD Gunungkidul Terima Laporan Dua ASN Diduga Berselingkuh saat Bekerja

Faktor lain yang membuat kunjungan menurun, lanjutnya, juga dipengaruhi timing atau waktu liburan.

Pasalnya, saat ini sudah tidak ada lagi libur panjang ditambah mendekati bulan Ramadan.

"Biasanya kunjungan terjadi peningkatan sata libur panjang, kalau tidak ya seperti ini sepi. Apalagi ini, sudah mendekati bulan puasa kebanyakan orang lebih memilih tidak berwisata," ungkapnya.

Di samping itu, kunjungan wisata juga dipengaruhi daya beli masyarakat. Saat ini sebagian besar masyarakat  beranggapan berwisata bukan menjadi hal yang prioritas.

"Masyarakat lebih memilih untuk membelanjakan uangnya ke hal-hal yang lebih prioritas, utamanya kebutuhan rumah tangga," ucap dia.

Dirinya tak memungkiri adanya menurunnya kunjungan ini bakal berdampak pada capaian target kunjungan wisata maupun nilai pendapat asli daerah (PAD).

"Ya, pastinya akan menggangu target yang sudah dibuat. Harapannya, pengaruhnya tidak begitu besar mengingat dalam tahun ini masih ada beberapa peak season untuk kunjungan wisatawan," terangnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved