AKS ‘AKK’ Yogyakarta Perkuat Kerja Sama dengan Tiga Mitra, Upaya Tingkatkan Link and Match Industri

Kesepakatan ini memperpanjang kemitraan yang telah terjalin dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjalani praktik industri selama enam bulan

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
PRAKTIK INDUSTRI: AKS 'AKK' Yogyakarta perkuat kerja sama dengan Royal Ambarrukmo Yogyakarta untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam praktik industri. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan MoU di hotel, Selasa (25/2/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) ‘AKK’ Yogyakarta menandatangani kerja sama dengan tiga mitra, yakni Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Gavrilla Fashion Studio dan Johnny Andrean School and Training, Selasa (25/2/2025). 

Kesepakatan ini memperpanjang kemitraan yang telah terjalin dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjalani praktik industri selama enam bulan, sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Direktur AKS ‘AKK’ Yogyakarta, Dra. Prihatin Saraswati, M.A., menjelaskan bahwa kurikulum sebelumnya memperbolehkan mahasiswa magang selama tiga bulan. 

Namun, pemerintah menganggap durasi tersebut kurang optimal karena mahasiswa masih dalam tahap adaptasi ketika waktu magang hampir selesai.

Dengan begitu, pemerintah pun mengubah regulasi lama praktik industri dengan 20 SKS dan durasi enam bulan.

“Kalau hanya tiga bulan, mahasiswa datang harus beradaptasi dulu. Itu sudah memakan waktu. Belum bisa benar-benar memberikan kontribusi bagi industri. Dengan enam bulan, mereka bisa menyerap standar industri, sementara pihak industri juga bisa menilai kemampuan mahasiswa,” ujar Wati di sela-sela agenda, Selasa (25/2/2025).

Ia mengatakan, setiap tahun, AKS ‘AKK’ Yogyakarta mengirimkan 6-7 mahasiswa yang melakukan praktik industri ke Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta dan 3-4 mahasiswa ke Johnny Andrean School and Training dan Gavrilla Fashion Studio.

Para mahasiswa yang mengikuti praktik industri berasal dari Program Studi (Prodi) Seni Kuliner, Prodi Desain Busana dan Prodi Tata Rias.

Kunjungan ke tiga tempat itu diikuti oleh Direktur AKS ‘AKK’ Yogyakarta Dra. Prihatin Saraswati, MA., Wakil Direktur I Bidang Akademik Nur Wahyuni, S.Pd,M.Pd., Wakil Direktur II Bid. SDM & Keuangan Wakil Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd., Direktur III Bid. Kemahasiswaan Dra. Titin Prihatin, M.Pd., Ka. UPPS Seni Kuliner Titik Sulistyani, S.Pd., M.M., Ka. UPPS Desain Busana Dra. Jumariah, M.Pd., Ka. UPPS Tata Rias Teti Kuswati, S.Sos, MM dan Sekretaris YB. Waras Dwi Yhoga, S.Pd., serta dokumentasi Tri Kusumawanto, A.Md.

Wati mengatakan, setiap mahasiswa yang mengikuti praktik industri bakal ditempatkan di bagian apapun, sesuai dengan kebutuhan industri.

Tak hanya itu, Wati juga menekankan pentingnya keseimbangan antara hard skill dan soft skill dalam pembelajaran.

“Ada anak yang secara keterampilan bagus, pintar, tapi unggah-ungguhnya kurang. Itu bisa disampaikan ke kami, nanti dievaluasi. Kami juga mendorong dosen untuk menyesuaikan metode pengajaran agar mahasiswa lebih siap terjun ke industri,” tambahnya.

Ketua Pelaksana Praktik Industri AKS ‘AKK’ Yogyakarta, Nur Wahyuni, S.Pd., M.Pd., menambahkan kemajuan industri berdampak pada kebutuhan tenaga terlatih dan terampil untuk dapat masuk pada lapangan kerja di bidangnya. 

Maka, AKS ‘AKK’ Yogyakarta sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi berkewajiban untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional yang ahli dalam bidang seni kuliner, desain busana dan tata rias.

“Praktik Industri sebagai salah satu dari kurikulum di kampus kami dan itu mempunyai tujuan untuk memberikan wawasan dan melatih keterampilan di industri kepada mahasiswa sehingga dapat mensinkronkan antara pengetahuan yang telah diperoleh dengan dunia industri,” beber dia.

Dengan demikian, praktik industri diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap wawasan pemikiran mahasiswa sebagai calon tenaga profesional yang ahli dalam bidang seni kuliner, desain busana dan tata rias. 

“Dengan mengenal komponen-komponen pada dunia industri, mahasiswa diharapkan dapat membuat analisis tugas tentang kemampuan sebagai tenaga ahli yang diperlukan oleh dunia industri baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilannya,” tukasnya.

Executive Assistant Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Novi Sari Harda Rianingtyas, menyambut baik kebijakan baru yang memperpanjang durasi magang menjadi enam bulan. 

Menurutnya, perubahan ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman lebih mendalam di industri perhotelan.

“Kerja sama ini sudah lama. Kami sudah hapal dengan mahasiswa AKS ‘AKK’ Yogyakarta yang dikirim ke sini, sekitar 6-7 orang per tahun. Kami apresiasi kebijakan baru ini karena mereka jadi bisa benar-benar mendapatkan ilmu langsung dari lapangan,” katanya.

Royal Ambarrukmo juga berencana memperluas kerja sama dengan AKS ‘AKK’ Yogyakarta di bidang lain, seperti penyelenggaraan wisuda dan pelatihan table manner bagi mahasiswa.

Novi juga mengungkapkan ketertarikannya untuk melibatkan mahasiswa AKS ‘AKK’ Yogyakarta mengenal budaya lokal yang ikut dilestarikan oleh Royal Ambarrukmo, seperti tradisi ladosan dahar dan patehan, ritual minum teh ala raja.

Sebab, AKS ‘AKK’ Yogyakarta memiliki Prodi Desain Busana dan Tata Rias yang memungkinkan untuk ikut dalam pelestarian budaya Jawa dan Yogyakarta.

“Beberapa sekolah dari Surabaya dan Jakarta sudah mulai datang ke kami untuk study tour, tidak hanya menginap tapi juga belajar tentang budaya tradisional. Mungkin ke depannya, kita bisa berkolaborasi lebih jauh dalam mengenalkan pengalaman kuliner berbasis sejarah atau pakem busana ini,” pungkasnya.

Dengan kerja sama yang semakin erat ini, diharapkan mahasiswa AKS ‘AKK’ Yogayakarta semakin siap menghadapi dunia kerja dan industri bisa mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved