Pameran Jiffina 2025 Tetap Digelar Meski Stan Dukungan Pemerintah Berkurang
Pameran Jiffina 2025 rencananya dilaksanakan pada saat bulan Ramadan, tepatnya 5-8 Maret 2025 di Jogja Expo Center (JEC).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kebijakan efisiensi anggaran dipemerintahan tak mempengaruhi event Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2025.
Pameran furnitur dan kerajinan berskala internasional ini rencananya dilaksanakan pada saat bulan Ramadan, tepatnya 5-8 Maret 2025 di Jogja Expo Center (JEC).
Pada gelaran tahun sebelumnya, event ini banyak mendapat dukungan stan dari Kementerian.
Namun pada tahun ini diperkirakan tidak ada, karena pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran.
Wakil Ketua Organizing Committee Jiffina 2025 Endro Wardoyo, mengakui akibat efisiensi anggaran ini kemungkinan tidak ada stan dukungan dari sejumlah kementerian seperti tahun-tahun sebelumnya.
Padahal dukungan stan dari Kementerian tersebut biasanya dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk turut serta dalam pameran tersebut.
"Sebenarnya dampak (efisiensi anggaran) ini tidak hanya ke kami, tetapi ke pelaku UMKM yang biasanya bisa difasilitasi ikut pameran (Jiffina) oleh pemerintah pusat, saat ini tidak bisa ikut," ujarnya, Senin (24/2/2025).
Meski demikian, khusus untuk pemerintah daerah masih siap membuka stan dukungan meski jumlahnya dikurangi.
"Daerah tetap membuka tetapi agak dikurangi, misalnya biasanya 100 persen, sekarang hanya 60 persen akibat efisiensi anggaran," ungkapnya.
Baca juga: Pramono Anung Ungkap Pengalaman Hari Pertama Ikut Retret di Akmil Magelang
Endro bersama timnya di Jiffina tidak patah semangat.
Dia tidak harus mengandalkan dari pemerintah namun berusaha membidik kalangan swasta dari dalam maupum luar negeri.
Endro meyakini, Jiffina sebagai pemegang lisensi pameran internasional di Indonesia, mampu mendatangkan buyer dan peserta pameran sesuai target untuk menghidupkan perekonomian lewat furniture.
Sementara, Direktur Jiffina, Yuli Sugianto, optimistis meski di tengah kebijakan efisiensi anggaran Jiffina akan memberikan dampak positif.
Pasalnya segmen yang disasar akan lebih luas secara internasional.
Adapun pameran ini akan diikuti sekitar 300 peserta dari Jawa dan Bali.
Menariknya, beberapa peserta sengaja mengikuti pameran dan sebelumnya sudah berkomunikasi dengan buyer.
"Beberapa peserta ini ada yang sebelumnya sudah komunikasi dengan buyer, akhirnya mereka ikut pameran dan di Jiffina ini kemudian peserta atau produsen furniture ini kemudian bertemu dan menjalinkan komitmen transaksi," katanya.
Pameran Jiffina 2025 ditarget menghadirkan sekitar 5.000 buyer baik dari skala nasional maupun internasional.
Mereka tidak hanya berkesempatan menyaksikan pameran namun juga melakukan tour ke beberapa destinasi wisata yang relevan.
Selain itu melihat langsung tempat produksi furniture melalui program visit factory, di mana pembeli dapat mengunjungi pabrik peserta pameran selama acara berlangsung.
"Visit factory ini menjadi kelebihan dari Jiffina, buyer bisa melihat langsung bagaimana barang itu diproduksi, sehingga bisa melihat prosesnya," tutup Yuli Sugianto. (*)
Digitalisasi Lelang Pemerintah Baru 70 Persen, GPFE 2025 Momen Percepat Transformasi |
![]() |
---|
Senja Wedding Bazaar Jadi Satu-satunya Pameran Pernikahan Outdoor di Jogja |
![]() |
---|
Seniman Win Dwi Laksono Pamerkan 300 Seni Ilustrasi dan Sketsa Karya di Equalitera Artspace Bantul |
![]() |
---|
Astra Motor Yogyakarta Gelar Pameran Otomotif Bertajuk Honda Srawung Spot |
![]() |
---|
Didominasi Kalangan Muda dan Pelajar, Jogja Punya Potensi Pasar Audio Cukup Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.