DPC PDIP Kulon Progo Rapatkan Barisan, Sikapi Penahanan Hasto Kristiyanto Oleh KPK RI

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kulon Progo turut merespon penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI belum lama ini.

Ia ditahan karena sejumlah kasus.

Antara lain, dugaan suap Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) 2019-2024.

Selain itu, Hasto Kristiyanto juga diduga menghalangi penyidikan terhadap buronan KPK yang juga kader PDI Perjuangan, Harun Masiku.

Ketua DPC PDIP Kulon Progo, Fajar Gegana menyatakan pihaknya menghormati semua proses politik dan hukum yang sedang berjalan terkait kasus Hasto Kristiyanto.

"Yang jelas kami bersama keluarga besar PDIP," kata Fajar pada wartawan, Minggu (23/02/2025).

Sebagai respon, pihaknya saat ini memilih untuk merapatkan barisan.

Sekaligus menjaga situasi agar tetap kondusif, terutama di internal DPC PDIP Kulon Progo sampai tingkat paling bawah.

Langkah ini diambil sambil menunggu arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

Hingga kini, Fajar mengaku belum ada arahan maupun perintah dari DPP berkaitan dengan kasus Hasto.

Baca juga: PDI Perjuangan DIY Setia Tegak Lurus dan Taat Instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri

Meski begitu, ia tak menampik ada aksi dari organisasi sayap PDIP di Kulon Progo, salah satunya dari Banteng Muda Indonesia (BMI).

Mereka menuntut agar KPK RI menangguhkan penahanan Hasto.

"Aksi yang mereka lakukan merupakan wujud kepedulian anak muda di BMI, yang ingin agar hukum ditegakkan seadil-adilnya," jelas Fajar.

Terpisah, Sekjen BMI Kulon Progo, Desta Ryan Pratama mengatakan bahwa tuntutan tersebut disampaikan lewat pernyataan sikap.

Seluruh anggota pun telah menandatangani spanduk putih yang menuntut pembebasan Hasto.