Arti dan Makna Puisi “Sajadah Panjang” karya Taufik Izmail 

TRIBUNJOGJA.COM - Taufik Izmail adalah seorang penyair terkenal Indonesia yang telah menghasilkan banyak karya sastra. 

Sebagai seorang penyair, Taufik Izmail telah menyuarakan kritik sosial, aspirasi keagamaan, dan nasihat-nasihat melalui puisi miliknya. . 

Salah satu puisi miliknya yang bertemakan agama adalah puisi berjudul “Sajadah Panjang” 

Puisi ini mengangkat tema agama untuk menyampaikan nilai-nilai luhur sebagai umat beragama yang memiliki kewajiban beribadah, ketaatan dan hubungan kehidupan dengan Tuhan. 

Berikut isi dan makna puisi “Sajadah Panjang”: 

Isi Puisi “Sajadah Panjang”

Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekadar interupsi

Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya

Arti dan Makna Puisi “Sajadah Panjang” 

Puisi ini secara keseluruhan menggambarkan tentang kehidupan sebagai perjalanan ibadah yang panjang.

Manusia yang sering kali teralihkan oleh urusan duniawi, tetapi selalu kembali kepada Tuhan.

Tujuan akhir dari kehidupan adalah untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan.

Bahwa kehidupan dunia itu hanya sementara, dan kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang kekal.