Puisi

Arti dan Makna Puisi “Sajadah Panjang” karya Taufik Izmail 

Puisi ini mengangkat tema agama untuk menyampaikan nilai-nilai luhur sebagai umat beragama yang memiliki kewajiban beribadah, ketaatan dan hubungan ke

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
zoom-inlihat foto Arti dan Makna Puisi “Sajadah Panjang” karya Taufik Izmail 
jabar.tribunnews.com
Penyair Taufik Izmail


Bait 1

Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Bait ini melambangkan perjalanan hidup manusia dari awal hingga akhir. "Sajadah panjang" adalah metafora dari rentang kehidupan, dimulai dari "kaki buaian" (masa bayi) hingga "tepi kuburan" (kematian). Ini menggambarkan bahwa hidup adalah ibadah yang panjang.


Bait 2

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekadar interupsi

Bait ini menggambarkan kehidupan manusia yang diisi dengan ibadah, namun terkadang "diselingi sekadar interupsi" oleh urusan duniawi. Ini menunjukkan bahwa manusia sering kali teralihkan dari tujuan utamanya, yaitu beribadah kepada Tuhan.


Bait 3

Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba

Bait ini menggambarkan aktivitas duniawi manusia, seperti mencari rezeki dan ilmu. Namun, ketika "suara azan" terdengar, manusia kembali mengingat Tuhan dan "tersungkur" dalam sujud. Ini menunjukkan bahwa manusia selalu kembali kepada Tuhan setelah menjalani aktivitas duniawi.


Bait 4

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya

Bait ini menggambarkan puncak dari ibadah, yaitu ketika manusia "mengingat Dikau sepenuhnya" (Tuhan). Ini menunjukkan bahwa tujuan akhir dari kehidupan adalah untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita) 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved