Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis DIY Mulai Jalan, Begini Pesan Paku Alam X

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menegaskan bahwa dalam pelaksanaan program ini, masyarakat harus dipandang sebagai subjek, bukan sekadar objek

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
CEK KESEHATAN GRATIS : Petugas memeriksa kondisi gigi salah satu pasien pengakses program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Wates, Kulon Progo, Senin (17/02/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM - Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah berjalan selama dua minggu. 

Sejauh ini, sebanyak 2.265 warga telah mendaftar, dengan sekitar 30 persen di antaranya telah mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menegaskan bahwa dalam pelaksanaan program ini, masyarakat harus dipandang sebagai subjek, bukan sekadar objek kebijakan.

Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat agar layanan kesehatan dapat menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan.

“Pastikan semua yang mendaftar terlayani dengan baik. Saat ini baru mencapai 30 persen, tetapi dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan 70 persen sisanya segera mendapat layanan.

"Begitu pula dengan pendaftar baru, mereka harus bisa mendapatkan pemeriksaan dengan optimal,” ujar Sri Paduka saat menerima Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Kepala Kanwil Kemenag DIY di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Ia menambahkan bahwa tantangan dalam program ini harus diatasi dengan prinsip kemitraan antara masyarakat dan pemerintah.

Oleh karena itu, keterlibatan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, RT, RW, karang taruna, serta komunitas lokal lainnya, menjadi kunci dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan.

Sri Paduka juga menyoroti pentingnya perhatian khusus bagi lansia, mengingat pendaftaran program ini dilakukan secara online melalui aplikasi.

Ia menegaskan bahwa mereka yang tidak memiliki akses ke perangkat digital harus mendapat bantuan agar tetap bisa memperoleh layanan kesehatan gratis.

“Kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan masih rendah, padahal semakin cepat kondisi kesehatan diketahui, semakin baik pula penanganannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sri Paduka menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dengan pemerintah pusat terkait kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program.

Kekurangan yang tidak dapat diatasi di tingkat daerah harus segera dilaporkan agar solusi yang lebih luas dapat diberikan.

Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan program PKG ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi warga DIY, terutama mereka yang berulang tahun dan berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved