Kompleksitas Geopolitik dan Geoekonomi Pengaruhi Perkembangan Pasar Modal DIY

Irfan mengatakan kompleksitas pemulihan ekonomi meningkat akibat dinamika geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu.

TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawestri
PENGARUH GEOPOLITIK: Kepala BEI Perwakilan DIY Irfan Noor Riza menyatakan kompleksitas pemulihan ekonomi meningkat akibat dinamika geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan pasar modal Indonesia, termasuk di DIY, diperkirakan akan menghadapi tantangan yang lebih dinamis pada tahun 2025. 

Beragam tantangan tersebut akan memengaruhi pertumbuhan pasar modal

Irfan mengatakan kompleksitas pemulihan ekonomi meningkat akibat dinamika geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu.

Kebijakan perdagangan yang dipengaruhi oleh aspek politik berpotensi meningkatkan fragmentasi perdagangan global dan menurunkan volume perdagangan. 

“Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan investor dan stabilitas pasar modal di daerah, termasuk DIY.Investor di DIY mungkin menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi akibat ketidakpastian ekonomi global ini,” katanya, Selasa (18/02/2025). 

Ia melanjutkan perkembangan teknologi dan inovasi finansial saat ini membuat platform investasi digital baru semakin marak.

Padahal platform tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh investor lokal. Dampaknya risiko investasi akan meningkat. 

Di sisi lain, perkembangan tersebut menuntut adaptasi yang cepat dari pelaku pasar maupun regulator. Sehingga regulasi pun harus diperkuat. 

“Kami optimistis, dengan mengidentifikasi dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diharapkan pengembangan pasar modal di DIY pada tahun 2025 dapat berjalan lebih optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

Pada tahun 2025 ini, BEI Yogyakarta menargetkan pertumbuhan investor pasar modal DIY mencapai 50.000.

Optimisme tersebut harus dibarengi dengan edukasi dan sosialisasi ekstra. Tujuannya untuk menarik minat masyarakat berinvestasi di pasar modal.

Saat ini ada 62 Galeri Investasi (GI) BEI dan 126 Duta Pasar Modal di Yogyakarta. Ini menjadi tonggak penting untuk edukasi dan sosialisasi pasar modal, serta perluasan basis investor di DIY. 

“Perluasan basis investor di kalangan milenial dan mahasiswa melalui pembentukan dan perluasan jaringan edukasi akan kami optimalkan, bersinergi dengan berbagai pihak berkepentingan,” pungkasnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved