Keracunan Massal Sleman

Korban Keracunan Makanan Hajatan di Tempel Terus Bertambah, Pemkab Sleman Tetapkan KLB

Ambulans berjajar siaga. Pasien yang datang ada yang dirawat dan diobservasi di posko, kemudian pulang dan ada juga yang dirujuk untuk mendapatkan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
KORBAN KERACUNAN - Kondisi seputar Posko kesehatan penanganan dugaan keracunan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Senin (10/2/2025). Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman terus bertambah 

"Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengen tahu," imbuh dia. 

Pada hari Sabtu, Pipit menjadi manusia yang sibuk. Selain harus menyiapkan pesanan 550 porsi siomay untuk acara hajatan di Krasakan, Lumbungrejo, dia juga harus menyiapkan 30 porsi siomay komplit untuk hidangan acara arisan di Sanggrahan, Mlati.

Di samping itu juga harus menyuplai siomay buat kegiatan bazar di Sumberejo.

Untuk memenuhi pesanan siomay di acara hajatan dan arisan, Pipit memproduksi 20 kilogram adonan sekaligus di hari Kamis.

Sedangkan adonan Siomay untuk kegiatan bazar di Sumberejo diproduksi pada Jumat. 

Pemeriksaan sampel

Belakangan, siomay yang disajikan di acara arisan di Sanggrahan diduga menjadi penyebab puluhan orang keracunan. 

Pipit mengaku sudah mendatangi warga Sanggrahan untuk menjelaskan bagaimana prosedur pembuatan siomay tersebut.

Sedangkan di acara pesta pernikahan, hingga saat ini belum ada kepastian penyebab makanan yang diduga membuat ratusan warga keracunan.

Pemeriksaan sejumlah sampel makanan yang hari itu dihidangkan,- termasuk Siomay yang diproduksi oleh Pipi, - saat ini sedang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY. 

Meski belum dipastikan menjadi penyebab ratusan orang keracunan, Pipit mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat.

Ia mengaku tidak mengetahui sama sekali mengapa bisa kejadian seperti ini. 

"Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain. Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali. Saya mohon maaf sebesar besarnya," ucap Pipit, sembari terisak menetaskan air mata.(rif)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved