Hari Pertama Pelaksanaan PKG di Gunungkidul, Kendala Kekurangan Dokter hingga Prasarana Kesehatan 

Kepala Puskesmas Paliyan, Lukito. mengatakan pada hari pertama pelaksanaan PKG pihaknya berhasil memeriksa sebanyak tiga pasien.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
PERIKSA KESEHATAN GRATIS - Seorang warga sedang mendaftar ke loket Puskemas di Gunungkidul untuk pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), Senin (10/2/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) di Kabupaten Gunungkidul mulai bergulir, per hari ini Senin (10/2/2025).

Terdapat dua Puskemas yang ditunjuk sebagai rintisan  program nasional tersebut, yakni Puskemas Ponjong I dan Paliyan.

Di Puskesmas Paliyan pelaksanaan PKG dimulai sejak pukul 08.00-12.00WIB.

Belum ada antrean panjang dalam pelaksanaan hari pertama ini. 

Kepala Puskesmas Paliyan, Lukito. mengatakan pada hari pertama pelaksanaan PKG pihaknya berhasil memeriksa sebanyak tiga pasien.

"Hari ini baru ada tiga pasien yang mendaftar PKG. Mereka melakukan skrining kesehatan meliputi hipertensi, diabetes, kolesterol, hingga jantung. Karena, ini memang program yang baru butuh waktu dari masyarakat dan petugas untuk menyesuaikan pelayanan baru ini," ujarnya saat ditemui di lokasi pada Senin (10/2/2025).

Dia mengatakan selama pelaksanaan tadi terdapat dua pokok kendala di lapangan yang paling menonjol, yakni ketersediaan dokter dan kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan.

"Kami di sini hanya memiliki dua dokter, ini tentu sangat berpengaruh terhadap pelayan PKG. Sebab, dengan jumlah pasien umum (di luar PKG) saja, rata-rata per hari  sudah mencapai 100 pasien. Dan, apabila ditambah dengan PKG tentu akan mempengaruhi dari segi pelayan. Sebab, minimal harusnya di sini ada lima dokter," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Penganan Unik Lemper Benguk, Kuliner Lokal Asli dari Gunungkidul

Kemudian untuk kekurangan sarana dan prasarana kesehatan, kata dia, meliputi komputer untuk memasukkan data pasien, USG tipe linear, IKG, alat pemeriksaan gigi, dan otoskop alat pemeriksaan telinga.

"Memang dari sisi sarana dan prasarana masih banyak yang kurang, ini tadi sudah kami coba ajukan untuk disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul," ujarnya.

Lukito menyampaikan dalam pelaksanaan program PKG ini, pihaknya ditargetkan melayani sedikitnya 12 pasien per hari.

Angka tersebut didapatkan sesuai aturan Kementerian Kesehatan di mana program PKG bisa menjangkau paling tidak 5 persen dari total penduduk.

"Jumlah penduduk di sini ada 33 ribu jiwa, jadi 5 persen dari total penduduk itu sekitar 1.650 orang yang menjadi target pelayanan PKG hingga Juni 2025 nanti," terangnya.

Lukito menyampaikan target ini harus tercapai sebab jika tidak terpenuhi akan ada sanksi yakni penghentian  Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) salur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved