Damkar Kulon Progo Imbau Masyarakat Waspadai Kemunculan Ular di Sekitar Rumah

Anggota Damkar Kulon Progo Pos Nanggulan, Slamet Riyadi mengatakan November sampai Januari merupakan masa puncak bagi ular untuk menetaskan telur

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
Damkar Kulon Progo
Slamet Riyadi (kanan), anggota Damkar Kulon Progo Pos Nanggulan menunjukkan ular yang berhasil dievakuasi di Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, Rabu (29/01/2025). Warga diimbau waspada ular di sekitar rumah. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemadam Kebakaran (Damkar) Kulon Progo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemunculan ular di sekitar lingkungan rumah. 

Warga diminta untuk segera melapor jika mengetahui atau menemukan ular di lingkungan sekitar.

Anggota Damkar Kulon Progo Pos Nanggulan, Slamet Riyadi mengatakan kemunculan ular akhir-akhir ini terbilang cukup marak. Terutama di kawasan permukiman warga.

"Sebab antara bulan November sampai Januari merupakan masa puncak bagi ular untuk menetaskan telur," jelas Slamet atau biasa dipanggil Memed pada wartawan, Rabu (29/01/2025).

Pada musim menetas, ular kerap masuk ke permukiman bahkan rumah warga untuk bersarang.

Sebab di sana mereka juga bisa mendapatkan makanan seperti tikus bahkan unggas yang diternakkan warga.

Ular masuk rumah

Salah satu kejadian masuknya ular ke dalam rumah dilaporkan pada Rabu sekitar pukul 07.30 WIB. 

Memed menyampaikan seekor ular jenis Sanca Kembang dilaporkan muncul di kandang bebek milik warga di Kalurahan Wijimulyo, Kulon Progo.

"Ular tersebut memiliki panjang sekitar 3 sampai 4 meter dan berat hingg 12,5 kilogram (kg)," ujarnya.

Menurut Memed, pemilik kandang curiga dengan benda bermotif loreng yang muncul saat ia hendak mengambil telur.

Saat didekati, ternyata benda tersebut adalah seekor ular.

Anggota Damkar Kulon Progo Pos Nanggulan pun langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.

Prosesnya berlangsung sekitar 15 menit sampai ular tersebut berhasil ditangkap.

"Ular tersebut sementara kami tampung di Pos Damkar Nanggulan," kata Memed.

Rencananya ular tersebut akan diserahkan ke Yayasan Ular Indonesia di Kota Yogyakarta untuk direhabilitasi.

Selanjutnya ular tersebut akan dikembalikan ke alam liar.

Memed pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penanganan mandiri saat menemukan ular di lingkungan rumah.

Sebab jika penanganannya keliru dan tidak tahu jenis ularnya, akan berbahaya bagi warga.

"Sebaiknya hubungi Damkar atau petugas yang lebih paham soal ular agar penanganannya tidak keliru," ujarnya.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved