Banyak WNI Ganti Kewarganegaraan, Pakar UGM: Rekrutmen Kerja Masih Dominan Ordal
Proses rekrutmen tenaga kerja hanya mengandalkan sistem ordal sehingga orang yang memiliki kompetensi baik belum tentu diterima di pasar kerja
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
Hempri menuturkan konsep link and match menjadi solusi untuk meminimalisir fenomena brain drain.
Apalagi program ini sebenarnya sudah lama dikembangkan termasuk yang terakhir di era Menteri Nadiem Makarim dengan program Kampus Merdeka melalui beberapa program seperti magang, wirausaha, pertukaran mahasiswa, dan sebagainya.
Model-model semacam ini sebenarnya cukup menarik agar di satu sisi mahasiswa juga siap masuk ke pasar kerja ketika sudah lulus.
Namun demikian, memang banyak juga kendala dihadapi di lapangan.
“Misalnya soal pendampingan pascakegiatan dan sebagian mahasiswa mengikuti program-program tersebut yang seringkali lebih berorientasi pada mendapatkan nilai sehingga hal-hal yang dipelajari selama pelaksanaan kegiatan kurang berkembang dengan optimal,” paparnya.
Hempri juga mendesak agar pemerintah untuk segera membuat grand design pembangunan kependudukan.
Menurutnya itu akan menjadi semacam blue print di dalam penyusunan peta kebutuhan dan ketersediaan lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki para lulusan dari Perguruan Tinggi.
“Harapannya dengan adanya link and match antara pendidikan dengan pasar kerja diharapkan akan mampu meminimalkan anak-anak muda terampil untuk bekerja di luar negeri,” jelasnya.
Namun demikian, peta kebutuhan ini tidak akan cukup mengingat situasi pasar kerja yang dinamis.
Bahkan selama proses rekrutmen tenaga kerja hanya mengandalkan sistem kekerabatan atau kekeluargaan ataupun lebih dikenal dengan istilah ordal (orang dalam) maka program tersebut akan sia-sia belaka.
“Kita lihat kondisi ini yang seringkali masih dominan di kita sehingga orang yang memiliki kompetensi baik belum tentu diterima di pasar kerja,” pungkasnya. (Ard)
Kewarganegaraan
Warga Negara Indonesia (WNI)
Warga Negara Asing (WNA)
Ganti Kewarganegaraan
pakar UGM
Brain Drain
Human Capital Flight
| Pakar UGM Sebut Judi Online Ciptakan Rantai Kerentanan Sosial Baru di Indonesia |
|
|---|
| Kantor Imigrasi Yogyakarta Tangkap 6 Warga China karena Pelanggaran Visa |
|
|---|
| Pakar UGM Nilai Kasus Keracunan Massal MBG Cerminkan Buruknya Persiapan Kebijakan Publik |
|
|---|
| Pakar UGM Soroti Perlunya Kompromi antara Buruh dan Pengusaha dalam Penetapan UMP |
|
|---|
| Perkuat Keamanan Pangan MBG, SPPG di Jogja Ini Gandeng Ahli dari UGM |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.