Tes Kekerasan Tanah Proyek Tol Jogja-Solo, Bor Log di 104 Titik Ringroad Sleman

Humas Proyek Tol Yogya- Solo bor log atau pengeboran untuk pengujian karakteristik tanah dilakukan sebelum penggarapan konstruksi Jalan Tol Yogya-Solo

Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com/setya krisna sumargo
Ilustrasi - Foto dok. Tol Jogja-Solo tahap 1 Kartasura-Purwomartani sudah beroperasi sebagian pada Seksi Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km dan akan beroperasi penuh dari Klaten menuju Purwomartani pada akhir 2025 

TRIBUNJOGJA.COM - Proses bor log dilakukan di 104 titik di Ringroad wilayah Sleman untuk menguji kekerasan tanah proyek Tol Jogja-Solo. 

Humas Proyek Tol Yogya- Solo bor log atau pengeboran untuk pengujian karakteristik tanah dilakukan sebelum penggarapan konstruksi Jalan Tol Yogya-Solo.

Alat berat bekerja di proyek pembangunan jalan tol Jogja- Solo seksi 2, paket 2.2 di Kabupaten Sleman.
Ilustrasi - Alat berat bekerja di proyek pembangunan jalan tol Jogja- Solo seksi 2, paket 2.2 di Kabupaten Sleman. (Tribunjogja.com/Istimewa)

Pengeboran itu dilakukan di Ringroad Jalan Siliwangi, Nogotirto, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, laporan kompas.com.

Jumlah total pengeboran pengujian tanah proyek Tol Yogyakarta-Solo ini dilakukan di 104 titik. 

"Iya, itu bor log untuk tes kekerasan tanah," ujar Humas Proyek Tol Yogya- Solo Seksi 2 Paket 2.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto saat dihubungi, Rabu (22/01/2025).

Agung menyampaikan, bor log dilakukan di beberapa titik Ringroad Jalan Siliwangi, Nogotirto, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman.

Pengujian karakteristik tanah ini dilakukan dengan melakukan pengeboran sedalam antara 30 meter sampai 40 meter.

"Ada beberapa titik, kalau titiknya ada sekitar 104," tuturnya.

Menurut Agung, proses bor log untuk yang di tengah Ringroad Jalan Siliwangi, Nogotirto, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman memang disesuaikan dengan libur Natal dan tahun baru kemarin.

Setelah selesai libur Natal dan tahun baru kemudian dilakukan bor log di tengah ringroad.

"Untuk yang di dalam (tengah) ringroad sudah selesai semua 104 titik itu. Yang di ringroad disesuaikan waktunya tidak boleh ngebor karena nanti kemacetan, jadi setelah Nataru bor di tengah," ucapnya.

Tanah atau lumpur dari pengeboran tersebut juga menjadi perhatian.

Sebab jangan sampai tanah atau lumpur sampai ke jalan ringroad yang dapat menganggu kendaraan.

"Kita jaga benar keselamatan kerja dan lingkungan. Sehingga tidak boleh ada lumpur tercecer di situ (jalan ringroad)," ungkapnya.

Dikatakan Agung, setelah selesai proses bor log untuk lubang dilakukan penutupan kembali.

"Lubang akan kita tutup lagi, dikembalikan lagi," katanya.(kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved