Berita Viral

Kang Dedi Kaget Guru Supandi Lulusan Paket C, Tapi Karena Semangatnya Dikasih Bantuan Ratusan Juta

Selama 14 tahun, ia mengabdikan diri sebagai guru honorer dengan gaji kurang dari Rp200 ribu per bulan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Kang Dedi Kaget Guru Supandi Lulusan Paket C, Tapi Karena Semangatnya Dikasih Bantuan Ratusan Juta 

TRIBUNJOGJA.COM - Nama Empan Supandi, seorang guru honorer asal Sukabumi, mendadak viral setelah kisah perjuangannya rela berjalan kaki sejauh 11 km setiap hari untuk mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Thoriqul Hidayah.

Perjuangan luar biasa ini membuat banyak pihak terenyuh, termasuk Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.

Supandi adalah warga Kampung Ciguha, Desa Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

Selama 14 tahun, ia mengabdikan diri sebagai guru honorer dengan gaji kurang dari Rp200 ribu per bulan.

Dengan penuh keikhlasan, ia menempuh perjalanan kaki sejauh 11 km setiap harinya karena tidak memiliki kendaraan.

Namun, dedikasi Supandi tidak hanya berhenti di situ.

Baca juga: Jadwal Lengkap Libur dan Masuk Sekolah Selama Bulan Ramadhan 2025

Ia menerima berbagai mata pelajaran untuk diajarkan, mulai dari olahraga, sejarah kebudayaan Islam, pendidikan kewarganegaraan, hingga Bahasa Inggris, meskipun dirinya hanya lulusan Paket C.

Belakangan, Supandi dikunjungi oleh Dedi Mulyadi yang merasa terkejut mengetahui perjuangannya.

“Bapak lulusan apa?” tanya Dedi Mulyadi dalam tayangan di kanal YouTube-nya.

Supandi menjawab bahwa dirinya hanya lulusan Paket C.

Kejutan lain muncul saat Supandi bercerita tentang bagaimana ia belajar Bahasa Inggris.

Supandi mengaku belajar secara otodidak dari radio asing seperti BBC London dan Rusia, serta dari pengalaman bekerja di perusahaan pupuk bersama pelajar asal Australia.

Hidup Penuh Cobaan, Tapi Tetap Tabah

Selain tantangan sebagai guru honorer, Supandi juga menghadapi ujian dalam kehidupan pribadinya.

Ia diceraikan oleh istrinya pada tahun 2015 karena masalah ekonomi.

Meski demikian, ia tetap berjuang untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya dengan menjalani pekerjaan sampingan, seperti berdagang sayur dan menjadi tukang borongan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved