Bus Listrik Resmi Mulai Beroperasi di Yogyakarta, Gratis Selama Masa Uji Coba hingga Akhir 2025

Selama masa uji coba, masyarakat dapat menikmati layanan bus listrik ini secara gratis dengan tetap melakukan tap kartu uang elektronik

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Antusiasme masyarakat menjajal bus listrik di Yogyakarta, Senin (20/1/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi mengoperasikan bus listrik ramah lingkungan, Senin (20/1/2025).

Inovasi ini diharapkan menjadi solusi transportasi modern yang nyaman, sekaligus ramah lingkungan untuk masyarakat maupun wisatawan.

Menurut Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY, Wulan Sapto Nugroho, layanan ini akan diujicobakan selama satu tahun penuh hingga Desember 2025. 

Selama masa uji coba, masyarakat dapat menikmati layanan ini secara gratis dengan tetap melakukan tap kartu uang elektronik seperti e-money atau kartu langganan untuk pencatatan data penumpang.

Pada tahap awal, uji coba dilakukan dengan rute strategis yang menghubungkan Bandara Adisucipto hingga kawasan Titik 0 Kilometer Yogyakarta. 

"Rute ini melewati Jalan Adisucipto, Jalan Solo, Tugu Pal Putih, Mangkubumi, Malioboro, dan Titik 0, lalu berlanjut ke Jalan Mataram hingga kembali ke Bandara," jelas Wulan Sapto.

Dua bus listrik yang dioperasikan ini memiliki rute yang sama dengan jeda antar kendaraan sekitar 15 menit.

Perjalanan satu kali putaran memakan waktu sekitar satu jam, bergantung pada kondisi lalu lintas.

Baca juga: Lahan Eks Teras Malioboro 2 Dikembalikan ke Pemda DIY, Bakal Dibangun Jogja Planning Gallery

Bus listrik ini memiliki kapasitas yang sedikit lebih kecil dibandingkan Trans Jogja sebelumnya.

Setiap unit mampu menampung hingga 28 penumpang, terdiri atas 18 tempat duduk dan 10 tempat berdiri.

Untuk mendukung operasional, bus listrik menggunakan baterai dengan daya tahan sekitar 5-6 kali perjalanan pulang-pergi sebelum harus diisi ulang. 

Proses pengisian ulang dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berlokasi di Bandara Adisucipto.

Dengan teknologi fast charging, satu bus membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk terisi penuh.

Rencana Pengembangan dan Evaluasi

Dalam masa uji coba ini, evaluasi dilakukan setiap hari untuk memastikan kelancaran operasional dan mengidentifikasi kekurangan. 

"Kami harap hasil evaluasi ini dapat memberikan gambaran mengenai kelebihan dan kekurangan teknologi ini sehingga bisa diperbaiki di masa mendatang," kata Wulan Sapto.

Rencananya, layanan bus listrik akan diperluas dengan tambahan dua rute baru.

Rute kedua melayani perjalanan dari Ngabean ke RS Bhayangkara, Jalan Tentara Pelajar, Kranggan, Malioboro. 

Sedangkan rute ketiga akan menghubungkan Stadion Kridosono, Galeria Mall, Tugu Pal Putih, Malioboro.

Antusiasme Masyarakat

Sejak peluncurannya, antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Banyak yang penasaran mencoba moda transportasi masa depan ini. 

"Kami berharap masyarakat semakin terbiasa dengan transportasi ramah lingkungan ini, sehingga bisa menjadi solusi transportasi yang berkelanjutan di Yogyakarta," tambah Wulan.

Dengan operasional bus listrik ini, DIY menunjukkan komitmennya untuk mendukung transportasi ramah lingkungan, modern, dan efisien.

Layanan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju perubahan besar dalam sistem transportasi publik di Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved