Kepala BGN Tegaskan Program MBG Didanai APBN

Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berlangsung di sejumlah daerah sejak awal Januari lalu.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi (batik coklat) mengunjungi SD Negeri Sinduadi Timur di Sleman untuk mengecek implementasi program makan bergizi gratis (MBG), Jumat (17/1/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berlangsung di sejumlah daerah sejak awal Januari lalu.

Namun di tengah berjalannya program MBG, sejumlah daerah disebut masih menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto untuk operasional.

Terus bagaimana respon Badan Gizi Nasional terkait dengan hal itu?

Dikutip dari Kompas.com, Kepala BGN, Dadan Hindayana menegaskan anggaran program BGN sepenuhnya ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

"Begini ya, kita sekarang sudah masuk di program yang didanai oleh APBN. Kita fokus di situ saja. Karena sebelum program ini jalan, kan seluruh dibiayai oleh pribadi beliau," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025).

Dadan mengakui, saat masih berstatus sebagai calon presiden, Prabowo sudah menggelar ujicoba makan bergizi gratis di sejumlah lokasi.

Salah satunya di Kecamatan Warung Kiara, Sukabumi. 

Ujicoba itu menggunakan dana pribadi Prabowo Subianto.

"Uji coba di Warung Kiara kan dana beliau. Jadi itu sekarang sudah keluar tema itu. Jadi sekarang fokus bagaimana agar negara hadir di dalam investasi SDM jangka panjang," ucap Dadan. 

Namun setelah program ini resmi dilaksanakan, maka pendanaanya mengunakan APBN.

Dalam program ini, pemerintah mengalokasikan dana senilai Rp 71 triliun untuk 15 juta hingga 17,5 juta penerima sepanjang tahun 2025. 

Baca juga: Apa Boleh Program Makan Bergizi Menggunakan Dana Zakat? Ini Tanggapan Pakar UGM

Dana itu digunakan secara bertahap.

Pada Januari-April, pemerintah akan menyalurkan MBG untuk 3 juta penerima melalui 397 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terlebih dahulu.

Jumlahnya kemudian meningkat menjadi 6 juta penerima manfaat melalui 2.000 SPPG sepanjang April-Augustus 2025.

"Dan dari Agustus akhir sampai Desember itu 15 sampai 17,5 juta. Itu anggaran untuk Rp 71 triliun. Jadi jangan disalahpahami bahwa Rp 71 triliun itu maksimal 13-17,5 juta," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved