10 Hari Berjalan, Program MBG Sudah Sasar 650 Penerima Manfaat di 31 Provinsi

Pemerintah sudah melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) selama 10 hari di sejumlah wilayah di Indonesia.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Kepala Disdikpora Kulon Progo Nur Wahyudi (kiri) saat ikut membagikan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Semen, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo pada Senin (13/01/2025) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pemerintah sudah melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) selama 10 hari di sejumlah wilayah di Indonesia.

Program ini resmi dijalankan per 6 Januari lalu.

Selama 10 hari berlangsung, program MBG sudah menyasar sebanyak 650 ribu penerima manfaat.

Sementara secara nasional, program MBG sudah dilaksanakan di 31 provinsi dengan melibatkan 230 satuan pelayanan.

"Alhamdulillah ini sudah berjalan hampir 10 hari dan kami sudah melakukan kegiatan di 31 provinsi mencakup 230 Satuan Pelayanan yang sudah melayani lebih dari 650.000 penerima manfaat," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (18/1/2025).

Menurut Dadan, sasaran penerima manfaat program MBG ini akan terus bertambah.

Ditargetkan, pada April mendatang, jumlah sudah mencapai 3 juta orang.

Baca juga: PT TCP Internusa Pemilik Glodok Plaza Mulai Proses Klaim Asuransi Kebakaran

"Pada bulan April sampai Agustus akan melayani 6 juta. Pada Agustus ketika pendidikan SDM-nya cukup, Pak Presiden ingin lebih cepat lagi," kata dia.

Adapun untuk target selama tahun 2025, pemerintah ingin MBG menjangkau 15 juta hingga 17,5 juta penerima dengan anggaran Rp 71 triliun.

Dadan menyebut, pemerintah tengah mencari cara agar anggaran bisa naik dan program unggulan itu dirasakan oleh 82,9 juta penerima.

Karena itulah, dibutuhkan tambahan dana sekitar Rp 100 triliun untuk target jumlah penerima baru.

"Bayangkan ketika 82,9 juta itu sudah diberi makan dan Badan Gizi menetapkan hari tertentu kita makan telur, maka dibutuhkan 82,9 juta butir telur setiap hari. Jadi ini butuh juga meningkatkan produksi sehingga lantai pasoknya bisa memenuhi untuk semuanya," tandas Dadan. (*)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved