Buntut Dugaan Kasus Keracunan MBG, Operasional SPPG Semin di Gunungkidul Ditutup
Saat dikonfirmasi, Pengelola SPPG Sumberejo, Didik Rubiyanto membenarkan adanya pemberhentian operasional tersebut.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalurahan Sumberejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, ditutup imbas belasan pelajar diduga mengalami kasus keracunan.
Penutupan operasional dapur mengacu pada surat yang dilayangkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) Nomor 537/D.TWS/09/2025 tentang Pemberhentian Operasional SPPG Gunungkidul Semin Sumberejo, yang dikeluarkan pada 27 September 2025.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan, Direktur Pemantauan dan Pengawasan Wilayah II, Albertus Dony Dewantoro, tertulis sehubungan dengan dasar tersebut di atas, dalam rangka investigasi dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan dan BPOM. Untuk sementara, SPPG Semin Sumberejo dihentikan operasionalnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Saat dikonfirmasi, Pengelola SPPG Sumberejo, Didik Rubiyanto membenarkan adanya pemberhentian operasional tersebut.
"Langkah ini kami jadikan kesempatan untuk pembenahan, yang perlu diperbaiki hanya soal sanitasi, pengelolaan sampah, dan label halal," tuturnya, pada Senin (29/9/2025).
Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati.
Ia mengatakan pihaknya sudah mendapatkan surat bahwa operasional SPPG Semin ditutup.
"Jadi, selama penutupan ini sekolah-sekolah di sekitar SPPG tidak menerima MBG dulu," urainya.
Baca juga: Kasus Keracunan MBG Gunungkidul, Hasil Lab Ungkap Bakteri E.Coli hingga Staphylococcus
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 19 siswa di Kalurahan Padanan, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Senin (15/9/2025) kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan belasan siswa yang diduga mengalami keracunan terdiri dari
15 siswa SD, 3 siswa SMP, dan 1 siswa SMA.
“Gejala yang dialami meliputi muntah, nyeri perut, pusing, dan demam," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa, (16/9/2025).
Ia mengatakan semua siswa pun langsung dilarikan ke Puskesmas Semin I untuk mendapatkan perawatan.
"Dan hari ini, semua siswa sudah kembali sehat serta beraktivitas di sekolah," ucapnya.
Sebagai tindak lanjut, kata dia, Dinkes mengamankan sampel makanan dari SPPG untuk pemeriksaan laboratorium di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Yogyakarta. Jenis sampel yang diperiksa meliputi nasi, tumis wortel, melon, semur tahu, ayam karage, dan air minum.
“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti kasus ini,” tambah Ismono.
Ismono menuturkan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kejadian tersebut.
Pasalnya, dalam sepekan ini sudah ada dua kasus dugaan keracunan MBG yang dialami para siswa.
"Tentu, akan kami lakukan evaluasi terkait hal ini. Itu akan menjadi tugas lintas sektor terkait," pungkasnya. (*)
keracunan makanan
Makan Bergizi Gratis (MBG)
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Semin
Gunungkidul
| Tiga Orang Meninggal dalam Kecelakaan Maut Motor vs Truk Molen di Rongkop Gunungkidul |
|
|---|
| Kasus HIV AIDS di Gunungkidul Masih Tinggi, Dinkes Perkuat Pencegahan Lewat Terapi ARV |
|
|---|
| Ada Penyesuaian LP2B, Pemkab Gunungkidul Masih Tunggu Persetujuan RTRW dari Kementerian ATR/BPN |
|
|---|
| Musim Keong Macan, Hasil Tangkapan Nelayan di Gunungkidul Bisa Capai 3 Ton per Hari |
|
|---|
| Pemkab Kulon Progo Komitmen Dukung Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan Warga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.