Wacana Libur Sekolah saat Ramadan 2025 dan Kekhawatiran Guru Kekurangan Gaji

Salah satu isu utama yang disoroti adalah dampak wacana ini terhadap gaji guru, terutama di sekolah atau madrasah swasta

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Wacana Libur Sekolah saat Ramadan 2025, Pro dan Kontra yang Masih Menggantung 

Gaji guru honorer yang sudah rendah, bahkan di bawah satu juta rupiah per bulan, juga menjadi perhatian besar.

Alternatif yang Ditawarkan

Untuk mengatasi dampak negatif dari kebijakan ini, Satriwan mengusulkan beberapa alternatif.

Misalnya, memodifikasi jam belajar selama Ramadan, seperti mengurangi durasi pelajaran dari 45 menit menjadi 30-35 menit, menggeser jam masuk lebih siang, atau menambah program pembelajaran khusus Ramadan seperti Pesantren Kilat.

“Ramadan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan literasi agama dan nilai spiritual, seperti membaca kitab suci, sejarah Islam, dan kajian tokoh. Dengan demikian, siswa tetap belajar dan mengembangkan diri tanpa harus kehilangan momen penting Ramadan,” ujarnya.

Selain itu, P2G juga mengingatkan bahwa libur selama sebulan penuh dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.

Di antaranya adalah potensi learning loss atau penurunan capaian belajar akibat jeda panjang tanpa aktivitas pendidikan formal.

Satriwan juga menyoroti risiko meningkatnya adiksi terhadap gawai, kekerasan remaja, dan aktivitas berisiko lainnya selama libur panjang.

“Tanpa pengawasan yang memadai, siswa cenderung menghabiskan waktu di depan layar, mengakses konten negatif, atau bahkan terlibat dalam tawuran dan kekerasan. Libur Ramadan harus diimbangi dengan aktivitas yang terarah dan bermakna,” tegasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved