Berita Magelang

Lomba Bapak-bapak Masak Nasi Goreng Magelangan di Pemkab Magelang

Nama nasi goreng Magelangan berasal dari Magelang, Jawa Tengah, daerah di mana masakan ini populer.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Prokompim Kabupaten Magelang
LOMBA MASAK: Lomba memasak nasi goreng Magelangan di halaman tengah Kantor Setda Kabupaten Magelang, Rabu (13/8/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Serangkaian acara memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang menggelar lomba memasak nasi goreng Magelangan yang diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat. 

Magelangan dikenal sebagai hidangan nasi goreng yang dicampur mie goreng, sering dilengkapi sayuran dan bahan lain seperti suwiran ayam. 

Nama Magelangan berasal dari Magelang, Jawa Tengah, daerah di mana masakan ini populer.

Acara ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, di halaman tengah Kantor Setda Kabupaten Magelang, Rabu (13/8/2025).

Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pemberdayaan ASN di lingkungan Pemkab Magelang yang menonjolkan kebersamaan, gotong royong, dan silaturahmi.

"Kemarin sudah ada kegiatan fun games gobak sodor dan terompah panjang yang diikuti oleh ibu-ibu, maka sekarang gantian yang bapak-bapak hari ini membuat nasi goreng Magelangan," kata Adi Waryanto.

Adi menambahkan, seluruh peserta lomba memasak merupakan laki-laki. 

Dia pun menekankan memasak bukan pekerjaan ringan, diperlukan kepekaan terhadap cita rasa, perencanaan dan kreativitas, serta tenaga.

Dengan ikut lomba memasak, para bapak-bapak bisa merasakan langsung usaha yang biasanya dilakukan oleh ibu-ibu.

"Jangan hanya bapak-bapak ini maido (menyepelekan) atau merasa tidak berkenan saat sudah dimasakkan oleh ibu-ibu, karena memasak itu juga perlu rasa, pikiran dan tenaga," ujarnya.

Baca juga: Ibu-Ibu Magelang Olah Limbah Plastik Jadi Bunga Hias Sambut HUT RI ke-80

Lomba memasak ini diikuti oleh 48 peserta dari dinas, badan, maupun kecamatan. 

Hasil masakan para peserta dinilai oleh juri yang terdiri dari ibu-ibu Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang dan Dharma Wanita.

Peralatan dan bahan masak disediakan masing-masing peserta secara mandiri dan gotong royong. 

Menurut Adi, tujuan utama kegiatan bukan sekadar mencari pemenang, melainkan menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan antar-pegawai.

"Yang penting itu senang-senangnya, kebersamaannya," ungkapnya.

Kriteria penilaian lomba mencakup rasa, kekompakan tim, inovasi, kebersihan, dan penyajian hasil nasi goreng Magelangan. (tro)

Baca juga: Kabar Terbaru Kasus Warga Magelang Pegawai BPS Dihabisi di Rumah Dinas

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved