Dinkes Minta Warga Waspada, Tren Kasus DBD di Gunungkidul Naik pada Awal Tahun

Kepala Dinkes Gunungkidul Ismono mengatakan  lonjakan  kasus DBD biasanya didominasi saat awal tahun, paling banyak di Januari-Maret.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
net
ilustrasi nyamum demam berdarah 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul meminta masyarakat 
mewaspadai lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring masuknya puncak musim hujan, pada Januari- Maret 2025 mendatang.

Kepala Dinkes Gunungkidul Ismono mengatakan  lonjakan  kasus DBD biasanya didominasi saat awal tahun, paling banyak di Januari-Maret.

Merujuk pada data yang dihimpun Dinkes Gunungkidul, jumlah kasus DBD pada 2024 terjadi lonjakan pada awal tahun.

Tercatat pada Januari tahun lalu sebanyak 70 kasus, Februari 202 kasus, Maret 344 kasus, April 242 kasus, Mei 248 kasus, Juni 194 kasus, Juli 161 kasus, Agustus 88 kasus, September 68 kasus, Oktober 54 kasus, November 62 kasus, dan Desember 111 kasus.

"Melihat tren tersebut, kemungkinan (Kasus DBD) sama dengan tahun 2024 lalu, diprediksi puncaknya pada Januari hingga Maret. Dan, tren kasus pada Desember menuju Januari meningkat 50 persen dari biasanya," ujarnya saat dihubungi pada Senin (13/1/2025).

Ia mengatakan, kasus DBD tahun lalu mayoritas menjangkiti balita dan anak hingga usia 15 tahun.

Orang dewasa hanya beberapa yang terkena DBD tersebut.

"Sebanyak 5 kasus kematian semuanya anak-anak dan balita," tutur dia.

Giat PSN

Dia menuturkan langkah pencegahan menekan risiko penyebaran kasus DBD dengan  mengedepankan program PSN 4M, Plus yakni menguras, menutup, mendaur ulang dan memantau jentik. 

Serta, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan badan, makanan, minuman, dan lingkungan. 

“Masyarakat juga harus mewaspadai gejala DBD. Jika ada anggota keluarga atau semisal kita sendiri mendadak mengalami demam disertai mual dan muntah, segera periksakan ke dokter terdekat. Jadi bisa langsung dideteksi dini,"urainya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved