Disdik Gunungkidul Larang Guru Sekolah Jadi Petugas Program Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya 

Kadisdik Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan alasan pelarangan tersebut supaya guru tidak melupakan fungsi atau tugas utamanya.

Tribunjogja.com/Nanda Sagita
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul melarang guru di sekolah menjadi petugas program makan bergizi gratis (MBG). 

Kepala Disdik Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan alasan pelarangan tersebut supaya guru tidak melupakan fungsi atau tugas utamanya.

"Sekolah hanya sebagai objek penerima dari program ini. Guru hanya boleh mengkondisikan siswa ketika menerima makanan dari program MBG ini. Sebab, setahu saya semuanya, mulai dari pembuatan hingga pendistribusian makanan sudah diatur oleh petugas dari Badan Gizi Nasional,"tuturnya saat dikonfirmasi pada Minggu (12/1/2025).

Baca juga: Dapur Sehat Belum Selesai, Program MBG di Gunungkidul Dicanangkan Baru Digelar Pekan Depan 

Dia menyampaikan pada awal tahun ini seharusnya program MBG akan menyasar sebanyak 3.100 siswa dari empat sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project.

Keempat sekolah yang dimaksud yakni SDN 1 Wonosari, SMP 1 Wonosari, SMA 1 Wonosari dan SMK 3 Wonosari. 

"Seharusnya kan, uji coba perdana dilaksanakan pada Minggu lalu. Namun, karena ada kendala akhirnya ditunda. Hingga, saat ini kami belum menerima jadwal kapan akan digelar,"ujarnya.

Senada, Kepala Kankemenag Kabupaten Gunungkidul, Mukotip, menambahkan pihaknya juga belum menerima terkait jadwal pelaksanaan program MBG di lingkungan pesantren.

"Sampai hari ini, kami belum mendapatkan kabarnya,"urainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved