Peternak Diimbau Isolasi Hewan Baru untuk Cegah Penyebaran PMK

TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta peternak untuk mengisolasi hewan ternak yang baru dibeli dari daerah lain.

Imbauan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak di sejumlah daerah, termasuk DIY.

"Jika membeli ternak dari pasar, ada kemungkinan hewan tersebut menjadi carrier virus. Sebaiknya diisolasi terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan ternak lain," kata Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti.

Syam juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak dengan pemberian vitamin secara rutin dan memastikan kebersihan kandang.

Ia mengingatkan agar lalu lintas orang yang keluar-masuk kandang dikurangi untuk menghindari potensi penyebaran virus.

Baca juga: DPC PDIP Kota Jogja Tegaskan Komitmen 3 Pilar Partai Berjuang untuk Kesejahteraan Warga Jogja

Selain itu, Syam meminta peternak tetap tenang dan tidak panik menghadapi peningkatan kasus PMK. Ia mengimbau agar peternak mendukung program vaksinasi yang akan dijalankan pemerintah. 

"Masih ada peternak yang menolak vaksinasi, padahal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit," ujarnya.

Di tingkat nasional, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat bersama daerah terus melakukan pengawasan ketat.

Beberapa pasar ternak yang terindikasi menjadi sumber penyebaran telah disemprot disinfektan, bahkan ditutup sejak Desember 2024.

Agung juga menyebutkan, pemerintah telah mempersiapkan distribusi 4 juta dosis vaksin PMK secara bertahap untuk mendukung upaya pengendalian. 

"Langkah isolasi ternak, vaksinasi, dan pembatasan lalu lintas ternak diharapkan mampu menekan penyebaran PMK," katanya.

Pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk memastikan kesehatan ternak terjaga dan memberikan solusi terbaik bagi peternak. (*)