Cerita Dibalik Nama Jembatan Kali Progo Sucipto Suwigo Magelang, Ada Peran Ganjar Pranowo

Magelang kini memiliki jembatan ikonis baru bernama Jembatan Kali Progo Sucipto Suwigo yang telah diresmikan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjan

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie
Pengendara motor melintas di atas Jembatan Gantung Ngembik pada Senin (6/5/2024). Jembatan itu kini sudah dibangun dan diberi nama Jembatan Kali Progo Sucipto Suwigo 

Tribunjogja.com Magelang -- Magelang kini memiliki jembatan ikonis baru bernama Jembatan Kali Progo Sucipto Suwigo yang telah diresmikan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, pada Kamis (9/1/2025). 

Jembatan yang membentang di atas Kali Progo ini menggantikan Jembatan Ngembik, yang dahulu berbentuk jembatan gantung sederhana namun memiliki peran penting bagi warga sekitar.

Jembatan Ngembik Magelang kini diberinama Jembatan Sucipto Kamis (9/1/2025)
Jembatan Ngembik Magelang kini diberinama Jembatan Sucipto Kamis (9/1/2025) (Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie)

Yakni menghubungkan antara wilayah Kabupaten Magelang dengan Kota Magelang, tepatnya Kampung  Ngembik Lor, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang dengan Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang atau sebaliknya.

Sejarah jembatan ini bermula dari inisiatif almarhum Sucipto Suwigo, warga Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang

Pada 1989, Sucipto melihat kebutuhan mendesak akan sarana penyeberangan yang aman bagi warga terutama anak-anak sekolah dan pedagang. 

Sebelum adanya jembatan gantung, warga menggunakan rakit bambu (gethek) untuk menyeberangi Sungai Progo, yang berisiko tinggi terutama saat musim hujan.

“Almarhum bapak punya inisiatif bikin jembatan gantung untuk pertolongan orang, anak sekolah, dan yang jualan,” ungkap Pantopo, anak Sucipto yang kini berusia 49 tahun. 

Dengan adanya jembatan gantung itu, semuanya jadi lebih mudah.

Sucipto mengelola jembatan tersebut selama sekitar 20 tahun sebelum diwariskan kepada Pantopo, yang melanjutkan perjuangan sang ayah selama 15 tahun lagi hingga jembatan permanen yang lebih kokoh akhirnya dibangun.

Indiana Jones

Pembangunan jembatan penghubung Ngembik Lor pada Jumat (11/10/2024). Progres pembangunan saat ini telah melampaui 50 persen
Pembangunan jembatan penghubung Ngembik Lor pada Jumat (11/10/2024). Progres pembangunan saat ini telah melampaui 50 persen (Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie)

Jembatan gantung buatan Sucipto sering dijuluki jembatan "Indiana Jones” oleh warga karena bentuknya yang sederhana namun ikonik. 

“Nama itu (Indiana Jones) ya sebutan dari orang-orang saja,” kata Pantopo.

Atas perjuangan dan jasa Sucipto, pihak keluarga dan masyarakat meminta agar nama almarhum diabadikan pada jembatan baru. 

Permintaan ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah, termasuk mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang juga sempat menyoroti perjuangan Sucipto.

“Dulu Pak Ganjar bilang, nanti jembatan ini dikasih nama almarhum Bapak Sucipto. Itu sebagai kenang-kenangan sejarah,” kata Pantopo.

Yang membuat perjuangan Sucipto semakin istimewa adalah semangatnya yang murni untuk membantu sesama. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved