Keluhan Pedagang Sapi Klaten Setelah Penyakit Mulut dan Kaku Mewabah

 Pedagang sapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengeluhkan rendahnya permintaan pasar seusai penyakit mulut dan kaku (PMK) mewabah.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Suasana Pasar Hewan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, usai PMK kembali mewabah, pada Kamis (9/1/2025). 

Namun sejak PMK kembali mewabah, pada pasara Legi 4 Januari 2025 lalu tercatat ada 35 sapi yang masuk ke Pasar Prambanan. 

Kemudian pada pasaran Pon 6 Januari 2025 kemarin ada 50 sapi. 

Sedangkan, pada Kamis (9/1/2025) hanya tercatat ada 18 sapi yang dibawa pedagang ke Pasar Hewan Prambanan.

"Padahal hari pertama pasaran Pon di tahun ini (2025) atau pada 1 Januari 2025, sapi yang masuk masih banyak, ada 100 ekor," ujarnya. 

Lebih lanjut, sampai saat ini pihaknya tengah mempertahankan agar Pasar Hewan Prambanan tidak menjadi zona merah PMK yang bisa berdampak terhadap penutupan operasionalan. 

Oleh karena itu, pihaknya terus bekerja sama dengan para pedagang agar tidak membawa sapi yang sudah sakit ke pasar. 

"Sekarang kami rutin melakukan penyemprotan usai pasaran selesai. Lalu, petugas kesehatan hewan dari dinas juga rutin lakukan pengecekan hewan setiap pasaran," katanya. 

Selain itu, pihaknya juga mengimbau para pedagang menjajakan sapi secara menyebar. Artinya tidak berkerumun di satu tempat, sehingga menjaga jarak kontak antar sapi, supaya mengantisipasi adanya penularan. (Tribunjogja.com/Drm)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved