Keluhan Pedagang Sapi Klaten Setelah Penyakit Mulut dan Kaku Mewabah

 Pedagang sapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengeluhkan rendahnya permintaan pasar seusai penyakit mulut dan kaku (PMK) mewabah.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Suasana Pasar Hewan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, usai PMK kembali mewabah, pada Kamis (9/1/2025). 

Tribunjogja.com Klaten -- Pedagang sapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengeluhkan rendahnya permintaan pasar seusai penyakit mulut dan kuku (PMK) mewabah. 

Tak hanya kondisi pasar yang sepi, para pedagang juga mengeluhkan harga jual sapi yang anjlok. 

Seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Prambanan, Sultan Angga Saputra (31), mengatakan harga jual sapi saat ini mengalami penurunan drastis. 

Sebab, bisa turun Rp2-3 juta dibanding harga biasanya. 

"Kalau biasanya harga (sapi) Rp15 juta, sekarang cuma Rp12 juta. Ya kami cuma bisa sabar karena kahananne (keadaannya) seperti ini," ucap Angga kepada Tribunjogja.com, Kamis (9/1/2025). 

Merebaknya kembali penyakit yang menular ke hewan berkuku belah itu membuat para pedagang dan peternak sapi khawatir, tak terkecuali Angga. 

Dia menyebut para pedagang telah melakukan berbagai upaya antisipasi agar sapinya tidak tertular PMK

Di antaranya dengan menjaga kebersihan kandang, mengawasi kesehatan hewan, dan berhati-hati dalam memilih sapi dari tempat lain.

"Ciri-ciri hewan yang tertular PMK itu langsung kelihatan, meski virusnya itu menular cepat. 

"Jadi sapi langsung dikasih penanganan medis dan obat-obatan. Terus juga dilakukan penanganan dengan tradisional lewat pemberian jamu untuk memperkuat daya tahan sapi. Apapun dicoba yang penting sapi selamat," jelasnya. 

Petugas Pasar Hewan Prambanan, Marjoko, menuturkan secara menyeluruh ada penurunan kapasitas sapi yang masuk di Pasar Prambanan, imbas mewabahnya kembali PMK

Dikatakan, penurunan tersebut mencapai angka lebih dari 60 persen. 

"Penurunan kapasitas sapi yang masuk ke Pasar Prambanan sudah terlihat sejak awal Januari 2025. Dari yang biasanya bisa masuk 100 sapi, hari ini cuma 18 ekor," katanya. 

Marjoko mengatakan Pasar Hewan Prambanan beroperasi setiap pasaran Legi dan Pon (dalam kalender penanggalan Jawa). 

Pihaknya mencatat biasanya saat pasaran Pon ada 130-140 sapi yang dijual-belikan di Pasar Hewan Prambanan. Sedangkan saat pasaran Legi, biasanya ada sebanyak 80-90 sapi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved