Harga Cabai Rawit Merah di Sleman Kian Melejit,  Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram

Cuaca buruk yang menyebabkan produksi panen di tingkat petani menurun menjadi faktor mengapa harga komoditas cabai rawit di Sleman melejit

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com/Gaya Lufityanti
ilustrasi cabai rawit merah 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Komoditas cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sleman mengalami kenaikan harga signifikan.

Harga tertingginya bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Cuaca buruk yang menyebabkan produksi panen di tingkat petani menurun menjadi faktor mengapa harga komoditas cita rasa pedas ini melambung. 

"Kenaikan harga cabai karena faktor cuaca. Banyak tanaman rusak sehingga produktivitas menurun," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Sleman, Kurnia Astuti, Rabu (8/1/2025). 

Pantauan di sistem informasi harga pangan Kabupaten Sleman, harga rata-rata komoditas cabai rawit merah di angka Rp93.143 per kilogram.

Harga terendah Rp85 ribu per kilogram di pasar Gamping.

Sedangkan harga tertingginya bisa menembus Rp 100 ribu per kilogram di pasar Cebongan.

Kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. 

Menurut Kurnia, meskipun harga melambung tinggi, namun ketersediaan masih aman, karena suplai cabai yang beredar di Kabupaten Sleman di pasok juga dari luar daerah. Misalnya dari Wonosobo, Karanganyar hingga Kopeng. 

"Suplai cabai kita (di Sleman) saat ini banyak yang berasal dari luar sleman. Karena cabai Sleman juga banyak yang keluar karena kualitas bagus dan harga mahal," ujar dia. 

Baca juga: Dapur Makan Bergizi Gratis di Sleman Ditarget Beroperasi 13 Januari 2025

Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono, mengamini bahwa kenaikan harga cabai rawit merah yang melambung tinggi di pasaran disebabkan karena faktor cuaca.

Menurut dia, curah hujan tinggi menyebabkan banyak pertanaman cabai petani yang siap panen maupun sudah panen belum habis terkena serangan busuk batang dan layu fusarium. 

"Sehingga mengalami gagal panen atau puso. Varietas yang ditanam petani kebanyakan jenis cabai anti virus secara karateristik tanamannya tidak tahan air yang berlebihan sehingga mempercepat kerusakan pertanaman. Ini terjadi hampir di semua sentra cabai," katanya.

Di tingkat pasar lelang, harga cabai rawit ori di Kabupaten Sleman disebut masih di kisaran harga Rp83 ribu per kilogram.

Adapun perolehannya, di tengah kondisi cuaca seperti ini tiap malam berkisar antara 400-500 kilogram.

Jumlah tersebut terserap semua untuk kebutuhan pasar lokal.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved