Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Kota Yogya Masih Menunggu Kesiapan Dapur

Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Sinarbiyat Nujanat, mengatakan ketika sudah ada dapur yang siap untuk operasional, maka MBG bisa langsung dimulai

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Gedung DPRD Kota Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Yogya masih menunggu kesiapan dapur untuk menunjang distribusinya ke sekolah.

Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Sinarbiyat Nujanat, mengatakan ketika sudah ada dapur yang siap untuk operasional, maka MBG bisa langsung dimulai.

"Tapi, untuk Kota Yogya, kebetulan sampai hari ini belum ada dapur yang siap untuk dioperasionalkan," tandasnya, Selasa (7/1/2025).

Menurutnya, belum ada bangunan fisik dapur yang tersedia untuk diisi dengan perlengkapan maupun operasional penyediaan MBG setiap harinya.

Sinar menjelaskan, tahapannya, kalau dapur sudah selesai dan dinyatakan memenuhi standar, kemudian dropping alat akan dilakukan dari pusat melalui BGN (Badan Gizi Nasional).

"Polanya (pengadaan dapur) kan ada kemitraan di bawah koordinasi Kodim, kemudian ada juga pola mandiri," ungkap politikus Partai Gerindra itu.

"Informasi yang saya terima, yang sudah berproses itu yang kemitraan dengan Kodim. Sehingga, titiknya di mana saja, Kodim yang lebih tahu," urainya.

Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Oleg Yohan, menambahkan, terdapat 71 ribu siswa TK, SD dan SMP yang mendapat alokasi MBG di Kota Yogya.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Kembali Gulirkan Pelatihan Wirausaha KaMU, Bisa Diakses Gratis

Akan tetapi, sampai sejauh di Kota Yogya belum ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai kepanjangan tangan dari BGN.

"Saat ini untuk Kota Yogya belum ada SPPG, sehingga masih menunggu juklak dan juknis dari pusat. Dari pusat Maret ini harus sudah 100 persen berjalan," cetusnya.

Ia pun mengungkapkan, dari segi anggaran, seluruh OPD di Pemkot Yogyakarta sudah melakukan refocusing dan terkumpul sekitar Rp105 miliar.

Dari jumlah tersebut, Rp80 miliar di antaranya dianggarkan untuk menunjang program yang diinisiasi langsung oleh Presiden Prabowo Subianto itu.

"Sehingga kita berharap nanti setelah ada juklak dan juknis dari pusat, harapan kita ada DAK dari pusat yang bisa membantu," terang Oleg.

"Jadi, dana hasil refocusing bisa digunakan kembali untuk program-program ke masyarakat," pungkas politkus Partai NasDem tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved