Pemkot Yogyakarta Kembali Gulirkan Pelatihan Wirausaha 'KaMU', Bisa Diakses Gratis

Pendaftaran pelatihan rutin yang sudah memasuki angkatan ke-8 tersebut, dibuka untuk publik selama 2 - 3 Januari 2025 mendatang.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com/Azka Ramadhan
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membuka kembali pelatihan wirausaha baru Karang Mitra Usaha (KaMU) yang digelar tahun 2025 ini.

Pendaftaran pelatihan rutin yang sudah memasuki angkatan ke-8 tersebut, dibuka untuk publik selama 2 - 3 Januari 2025 mendatang.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Yogya, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, berujar program pelatihan KaMU cukup efektif untuk menumbuhkan wirausaha baru.

Salah satu parameternya adalah, ada peningkatan omzet rintisan usaha yang dikelola oleh peserta pelatihan setelah ditempa di KaMU.

"Makanya, kita pertahankan dan diadakan berkesinambungan, karena ini menumbuhkan wirausaha baru. Jadi, setidaknya ikut menciptakan lapangan kerja di sektor informal," ungkapnya, Senin (6/1/2025).

Baca juga: Kisah Komunitas Driver Ojol JogjaKita, Gerak Cepat Bantu Warga Korban Tanah Longsor di Imogiri

Syarat dan ketentuan bagi peserta pelatihan KaMU adalah penduduk ber-KTP Kota Yogya, berusia di atas 28 tahun dan memiliki rintisan usaha. 

Dengan kuota 50 orang, pelatihan KaMU akan dilaksanakan pada 11-13 Februari 2025 tanpa dipungut biaya atau gratis, di mana pendaftaran dilakukan melalui link https ://bit.ly/pendaftarankamu2025.

Dijelaskan, syarat peserta punya embrio usaha dimaksudkan untuk mendorong masyarakat memenuhi kualifikasi dari sisi umur dan punya usaha awal tapi belum memiliki jiwa kewirausahaan. 

Dalam pelatihan tarsebut, nantinya peserta akan dibekali dari segi mindset, jiwa enterpreneur, hingga dibantu promosi pemasarannya.

"Sehingga, pada waktu seleksi awal, para peserta kami minta untuk memaparkan business plan atau rencana bisnis. Kami akan libatkan tenaga ahli untuk bisa menilai yang punya potensi untuk dikembangkan," terangnya.

"Jadi, kita tidak memberi lapangan pekerjaan. Tapi, mendorong potensi-potensi yang ada untuk berwirausaha dan sebelumnya sudah mempunyai rintisan usaha," urai Tri Karyadi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved