Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Sebanyak 6 Kali ke Arah Kali Putih

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 6 kali pada Selasa (07/01/2025) mulai pukul 00.00- 06.00.

Dok. BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,2 kilometer pada Senin (23/9/2024) pukul 19.52 WIB 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 6 kali pada Selasa (07/01/2025) mulai pukul 00.00- 06.00.

 Guguran lava tersebut mengarah ke Kali Sat atau Putih dengan jarak luncur maksimum 1500 meter.

Selain itu, BPPTKG juga mengamati adanya sejumlah kegempaan pada periode yang sama. Tercatat terjadi 46 guguran, dengan amplitudo : 3-22 mm, dan durasi : 63.35-173.8 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 19 kali, amplitudo : 3-5 mm, S-P : 0.2-0.5 detik, dan durasi : 4.74-7.79 detik. Vulkanik Dangkal terjadi 1 kali, amplitudo : 17 mm, dan durasi : 36.59 detik. 

Tektonik Jauh terjadi 1 kali, amplitudo : 1 mm, S-P : tidak terbaca, dan durasi : 50.14 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca mendung. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 17.1-19 °C, kelembaban udara 72-99 persen, dan tekanan udara 768.2-918.6 mmHg.

Sementara menurut pengamatan visual gunung kabut 0-I. Asap kawah nihil.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III. 

Baca juga: Update Gunung Merapi 2 Januari 2025: Teramati 6 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Pihak BPPTKG akan terus mengamati aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved