Dinkes Kulon Progo Tingkatkan Kewaspadaan Dini untuk Antisipasi Penyebaran HMPV

Dinkes Kulon Progo mengimbau masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat untuk mengantisipasi virus HMPV

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
ROGER HARRIS / SCIENCE PHOTO LIBRA / RHR / Science Photo Library via AFP
Ilustrasi: human metapneumovirus (HMPV), virus pernapasan yang menyerang hampir semua anak pada usia 5 tahun 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, dr. Sri Budi Utami mengatakan sejauh ini belum ada arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait kewaspadaan HMPV (Human Metapneumovirus). Meski begitu pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi.

Menurut Budi, Kemenkes RI sejauh ini baru sebatas memberikan informasi perkembangan terkini soal HMPV. Terutama dengan adanya peningkatan kasus HMPV di China.

"Namun dari Kemenkes RI ada arahan untuk meningkatkan kewaspadaan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)," katanya dihubungi pada Selasa (07/01/2025).

Budi menjelaskan, lewat SKDR pihaknya melakukan pemantauan kewaspadaan dini penyakit pneumonia dan Influenza Like Illness.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) juga diminta mendata dan memantau pelaporan kasus dengan kode ICD-10 HMPV, yaitu J12.3 dan B97.81.

Berdasarkan informasi yang pihaknya terima, gejala HMPV bisa berupa batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, peradangan saluran udara kecil (bronkiolitis), dan pneumonia. Paling parah adalah terjadinya kesulitan bernapas.

"Sejauh ini belum ada penjelasan resmi terkait gejala spesifik HMPV, kami juga terus memantau perkembangan," ujar Budi.

Baca juga: BKK Yogyakarta Tingkatkan Antisipasi Masuknya HMPV Lewat YIA

Meski begitu ia menilai masyarakat bisa melakukan penanganan secara mandiri, selama penderitanya tidak memiliki komorbid.

Langkah pencegahannya seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat, menghindari kerumunan, serta menggunakan masker bagi yang bergejala.

Budi mengatakan seluruh bidang kesehatan digerakkan untuk upaya antisipasi.

Meliputi bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, dan Sumber Daya Kesehatan.

"Kami juga melakukan kajian mingguan lewat Tim Epidemiologi Kabupaten sebagai upaya peningkatan kewaspadaan di tiap fasyankes," jelasnya.

Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Yogyakarta, dr. Wisnu Trianggono menyampaikan pihaknya turut berkoordinasi dengan Dinkes Kulon Progo untuk antisipasi dan penanganan HMPV.

Khususnya di Yogyakarta International Airport (YIA).

BKK Yogyakarta mengandalkan sistem Cegah dan Tangkal untuk antisipasi HMPV.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved