Mahasiswi di Jogja Disiram Air Keras

UPDATE Kondisi Mahasiswi Jogja yang Disiram Air Keras Mantannya, Mulai Pulih tapi Luka Cukup Dalam

Kondisi mahasiswi STPMD ‘APMD’ Yogyakarta berinisial NH yang menjadi korban penyiraman air keras pada malam Natal, Rabu (24/12/2024), berangsur pulih

|
Net
Air Keras 

TRIBUNJOGJA.COM - Kondisi mahasiswi STPMD ‘APMD’ Yogyakarta berinisial NH yang menjadi korban penyiraman air keras pada malam Natal, Rabu (24/12/2024), kini berangsur pulih. 

Namun, ia masih memerlukan perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito akibat luka-luka yang dideritanya.

Manager Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, menyatakan bahwa saat NH pertama kali dirawat, ia mengalami luka bakar sebesar 18 persen yang mencakup bagian wajah dan badan. 

“Saat diperiksa pada 2 Januari 2025, lukanya sudah berkurang menjadi 10 persen, dan kulit mati mulai mengelupas,” ujar Banu pada Jumat (3/1/2025).

Kendati luka telah berkurang, Banu menjelaskan bahwa kondisinya masih tergolong berat. 

Luka yang tersisa berada di grade tiga dan mencakup bagian yang sensitif, seperti mata. 

“Luka NH cukup dalam, khususnya pada mata kiri yang kondisinya berat. Mata kanan juga masih dalam evaluasi tim medis,” tambahnya.

Proses pemulihan NH melibatkan tim medis yang terdiri dari dokter bedah plastik, dokter mata, dan psikiater. Banu menyebutkan bahwa pembiayaan pengobatan NH dibantu oleh Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos) dan diharapkan dapat bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Baca juga: Kondisi Terkini Mahasiswi Jogja yang Disiram Air Keras: Luka 10 Persen, tapi Cukup Berat

Baca juga: Soal Kasus Penyiraman Air Keras di Jogja, Kasatreskrim : Rekonstruksi Tunggu Penyidik

Pada minggu ini, rumah sakit berencana untuk membersihkan kulit mati yang telah mengelupas, terutama di area wajah dan kelopak mata. 

“Sekitar dua minggu ke depan, operasi plastik akan dilakukan untuk menambal bagian luka yang dalam. Proses perawatan ini masih panjang dan diperkirakan akan berlangsung hingga dua bulan ke depan,” jelas Banu.

Diketahui, NH merupakan korban penyiraman air keras oleh Satim, eksekutor yang dipekerjakan oleh Belly Vilsen (sebelumnya disebut Billy), mantan pacarnya.

Belly meminta Satim untuk menyiram air keras pada NH, tapi Belly menutupi identitasnya pada Satim. Ia hanya menyebut NH adalah perebut laki orang yang merebut suaminya.

Padahal, Belly niat menyiram air keras pada NH karena cintanya ditolak. Mereka sempat menjalin kasih sejak 2022, tapi NH meminta putus dan enggan kembali.

Penolakan itu membuat Belly marah dan tidak terima.

Belly merupakan mahasiswa pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FH UAJY). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved