Tersangka Penyiraman Air Keras di Jogja Sempat Pergi ke Dukun Supaya Kekasihnya Balikan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tersangka penyiraman air keras saat malam natal di Yogyakarta bernama Billy mengaku pernah mendatangi dukun supaya ia bisa balikan dengan mantan pacar.

Sebagaimana diberitakan, Billy menyiramkan air keras kepada NH yang tak lain adalah mantan pacarnya.

Penyiraman air keras itu dipicu rasa sakit hati Billy yang tak mau cintanya diputus oleh MH.

Belakangan diketahui, Billy yang saat itu berstatus mahasiswa S2 disalah satu kampus swasta Yogyakarta ternyata sempat pergi ke dukun.

Dia pergi ke dukun untuk meminta bantuan supaya NH bersedia kembali kepelukan Billy.

Sayangnya upaya itu tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya Billy nekad menyiramkan air keras ke NH dengan menyuruh salah satu orang yang ia kenal melalui media sosial.

"Menurut keterangan pelaku, memang dia (Billy) pernah ke dukun supaya korban mau balikan pacaran dengan Billy," kata Kasatreskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio, saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2025).

Probo menuturkan, Billy pergi ke dukun yang berlokasi di wilayah Jawa Tengah (Jateng).

"Dukunnya di daerah Jawa Tengah, tapi nggak mempan. NH tetap tidak mau balikan," tuturnya.

Dia melanjutkan proses hukum yang menjerat Billy dan satu orang bernama Satim ini tinggal menyelesaikan tahap pemberkasan perkara.

Probo memastikan tidak ada tambahan tersangka lain dalam kasus ini.

"Pelaku hanya dua orang itu saja. Minggu ini akan kami lakukan tahap satu atau pengiriman berkas perkara," tegas Probo.

Diberitakan, Polresta Yogyakarta telah menangkap dua pelaku kasus penyiraman air keras pada Desember 2024 silam.

Selain Billy, Polisi juga mengamakan satu pelaku bernama Satim yang bertindak sebagai eksekutor.

Ia dibayar dengan sejumlah uang oleh Billy untuk menyiramkan air keras kepada NH sesaat sebelum Misa Natal.

Hasil pemeriksaan motif penyiraman air keras ini disebabkan karena sakit hati. Pasalnya korban enggan diajak balikan oleh Billy yang merupakan mantan kekasihnya. (hda)