Mahasiswi Korban Penyiraman Air di Yogya Sudah Jalani Operasi Tahap Pertama, Mata Belum Bisa Melihat

Korban penyiraman air keras di Yogyakarta, Natasya Hutagalung selesai menjalani operasi tahap pertama di  RSUP Dr Sardjito. 

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Dua tersangka penyiraman air keras di Yogyakarta diamankan Polisi, Kamis (26/12/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Korban penyiraman air keras di Yogyakarta, Natasya Hutagalung selesai menjalani operasi tahap pertama di  RSUP Dr Sardjito. 

Mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di DIY tersebut dijadwalkan akan menjalani sejumlah operasi lanjutan untuk penanganan luka bakar di wajah dan bagian matanya.

Dikutip dari Kompas.com, Tante Natasya, Tarida Hutagalung mengatakan operasi tahap pertama sudah dilaksanakan.

Operasi tahap pertama ini difokuskan pada bagian mata dan kulit wajah yang mengalami luka bakar akibat air keras.

Kondisi mata Natasya sendiri sebelumnya sempat berfungsi meski buram.

Namun kini kondisi tidak bisa melihat lagi.

"Saat ini fokusnya lebih ke pengobatan matanya dengan kulitnya. Jadi, sudah melakukan operasi pertama kemarin, sudah pembukaan perban dan sebagainya," kata Tarida saat dihubungi, Sabtu (4/12/2024).

"Untuk opnamenya sampai hari apa kita juga belum tahu, karena masih kondisinya sangat-sangat tidak memungkinkan untuk pulang, untuk kembali, karena masih sangat susah makan juga, walaupun sedikit-sedikit, susah," kata dia.

Lanjut Tarida, keponakannya sekarang sudah bisa berkomunikasi dan juga bisa mendengar dengan baik.

"Untuk berkomunikasi belum bisa penuh lancar, masih kesulitan," imbuhnya.

Baca juga: UPDATE Kondisi Mahasiswi Jogja yang Disiram Air Keras Mantannya, Mulai Pulih tapi Luka Cukup Dalam

Dia menyampaikan, operasi akan kembali dilakukan namun waktunya masih belum ada informasi lebih lanjut dari dokter yang menangani Natasya.

"Katanya akan menyusul selanjutnya (operasi). Hanya belum ada informasi lebih lanjut dari dokter," beber Tarida.

Menurut Tarida, keluarga berencana membawa Natasya berobat ke Singapura, namun terkendala biaya.

Sementara kondisi Natasya masih membutuhkan perawatan secara intensif.

"Tasya pun kalau pun harus dibawa, harus menunggu kesehatannya baik. Jadi, kami kan keluarga ada rencana juga, setidaknya kita akan mengembalikan kepercayaan diri anak kami Natasya ini," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved