Kasus Gajah Liar Mengamuk di Lampung Pekan Ini, 7 Rumah Rusak, Satu Orang Tewas

Kawanan gajah liar mengamuk di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Lampung. 7 rumah warga rusak, 1 lansia meninggal dunia.

DOK. Polres Tulang Bawang
Kasus Gajah Liar Mengamuk di Lampung Pekan Ini, 7 Rumah Rusak, Satu Orang Tewas 

TRIBUNJOGJA.COM, TANGGAMUS, LAMPUNG - Konflik antara gajah liar dan warga kembali terjadi di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Pekan ini, sudah ada dua kasus gajah liar mengamuk yang menewaskan satu orang lanjut usia (lansia) dan merusak 7 rumah warga.

30 Desember 2024

Diwartakan Kompas TV, Kamis (2/1/2025), seorang nenek berinisial S (65) warga Talang Bandar Pekon Semong, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, ditemukan tewas di rumahnya setelah menjadi korban amukan gajah liar.

Kejadian itu terjadi pada Senin (30/12/2024) dini hari di Talang Bandar, Blok 3, Pekon Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong.

Beredar video yang memperlihatkan kondisi jasad korban yang mengenaskan dan rumahnya yang hancur.

Terlihat dalam video, potongan-potongan tubuh korban terpisah di beberapa lokasi di sekitar rumah.

Dinding papan di rumah korban terbongkar dan isi rumah berhamburan keluar.

Mengutip Kompas.com, rumah korban berada di Kawasan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kota Agung, sebuah kawasan yang memang rawan konflik gajah vs warga.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Umi Fadillah pun mengonfirmasi kejadian tersebut. 

"Benar, peristiwa itu terjadi di Kabupaten Tanggamus, tadi dini hari," ungkap Umi saat dihubungi.

Umi menjelaskan, anggota Polres Tanggamus masih berada di lokasi untuk mengumpulkan data korban, bahan keterangan, serta kronologi peristiwa tersebut. 

"Perkembangan kejadian ini akan kami informasikan kembali," tambahnya.

2 Januari 2025

Beberapa hari setelah peristiwa tragis menewaskan seorang warga Lampung, gajah kembali menyerang rumah warga pada Kamis (2/1/2025) dini hari.

Diwartakan Kompas.com, kawanan gajah liar Sumatra merusak rumah warga di kawasan Hutan Register 39, Blok 4, Kecamatan Bandar Negeri Semuong.

Kombes Pol Umi Fadillah menerangkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi ada 7 rumah semi permanen milik warga yang rusak berat.

“Hanya bangunan rumah semi permanen yang rusak berat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ungkap Umi Fadillah saat ditemui di Mapolda Lampung, Kamis siang. 

Menurut keterangan yang dihimpun oleh anggota Polres Tanggamus, peristiwa bermula ketika kawanan gajah liar memasuki pemukiman warga sekitar pukul 00.15 WIB. 

Melihat kawanan gajah mengamuk, warga langsung keluar dari rumah masing-masing untuk menyelamatkan diri.

Umi Fadillah menerangkan bahwa lokasi permukiman warga tersebut memang berada di perbatasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan kawasan KPHL Kota Agung.

Terpisah, Kepala Bidang Teknis dan Konservasi Balai TNBBS, Wawan, mengaku tidak dapat memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai konflik tersebut.

"Karena lokasi kejadian berada di kawasan hutan lindung yang merupakan wilayah KPHL sebagai pemangkunya, mungkin KPHL atau Dishut Provinsi yang lebih banyak bisa memberikan infonya," terang Wawan. 

Adapun hingga Kamis (2/1/2025) siang, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, belum memberikan respons terkait konfirmasi mengenai keberadaan warga yang tinggal di kawasan hutan lindung.

November 2024

Sebelumnya, pada November 2024, kawanan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) juga masuk ke pemukiman warga dan merusak belasan rumah di Talang Sindang, Register 39, Blok 8 Banding, Tanggamus. 

Dalam peristiwa tersebut, 15 unit rumah warga rusak, 5 di antaranya rusak parah.

Larangan mendirikan rumah di kawasan hutan lindung

Mengutip Kompas.id, hutan lindung termasuk kawasan terlarang untuk mendirikan rumah.Kawasan lindung seperti hutan lindung, daerah resapan air, atau zona konservasi memiliki fungsi vital untuk melindungi lingkungan.

Membangun rumah di kawasan lindung dapat merusak ekosistem dan mengganggu kelestarian alam.

Kawasan lain yang terlarang untuk mendirikan rumah selain kawasan lindung adalah kawasan pelayanan umum dan kawasan keselamatan.

Kawasan pelayanan umum diperuntukkan untuk kepentingan umum seperti sekolah, rumah sakit, dan taman bermain. Mendirikan rumah tinggal di kawasan ini tentu tidak diperbolehkan.

Sementara itu, kawasan keselamatan meliputi daerah sekitar bantaran sungai, jalur evakuasi bencana, dan zona bahaya lainnya. Mendirikan bangunan di sini berisiko tinggi terhadap keselamatan penghuni dan bisa menghalangi jalur evakuasi.

(Tribunjogja.com/Kompas.com/Kompas.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved