Belasan Ekor Sapi di Gunungkidul Mati Karena PMK

Dalam kurun waktu sepuluh hari terakhir, setidaknya ada 15 ekor sapi di wilayah Kalurahan Pampang, Gunungkidul yang mati karena penyakit PMK.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Istimewa
Petugas Keswan saat memberikan vaksin PMK pada hewan sapi di Gunungkidul beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak di Gunungkidul.

Dalam kurun waktu sepuluh hari terakhir, setidaknya ada 15 ekor sapi di wilayah Kalurahan Pampang, Gunungkidul yang mati karena penyakit PMK.

Sapi-sapi itu mati secara mendadak sehingga membuat para peternak merasa gelisah.

Warga pun meminta pemerintah untuk segera menindaklanjuti kasus itu sehingga tidak meluas.

Dikutip dari Kompas.com, kasus PMK di wilayah Pampang sudah mendapatkan perhatian dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul.

Dinas akan segera memberikan disinfektan kepada para peternak di kawasan yang terpapar PMK.

Sementara itu Lurah Pampang, Saiful Khohar, menyabut kasus PMK pertama kali terdeteksi pada Minggu (22/12/2024).

Saat itu sapi milik warga mati secara mendadak.

Kasus kematian sapi ini terus terjadi di 5 pedukuhan di wilayahnya.

Rinciannya, Padukuhan Polaman mencatat sembilan ekor sapi yang mati, kemudian Kedungdowo Wetan ada dua ekor sapi.

Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku di Sleman Meluas, Tembus 3.423 Kasus 

Selanjutnya Padukuhan Jetis ada satu ekor sapi yang mati, di Kedungdowo Kulon ada satu ekor sapi yang mati dan di Padukuhan Pampang ada satu ekor sapi yang juga mati.

Kasus kematian sapi paling baru terjadi di Padukuhan Pampang pada Senin (30/12/2024).

"Baru saja (Senin hari ini) sekitar pukul 10.40 WIB ada satu mati di Padukuhan Polaman," kata Saiful saat ditemui di Balai Padukuhan Polaman, Senin (30/12/2024). 

Saiful menambahkan bahwa kematian ternak ini sangat merugikan petani, karena biasanya sapi digunakan sebagai tabungan. 

Ia berharap ada ganti rugi atau bantuan dari pemerintah untuk para petani yang kehilangan hewan ternaknya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved