Demi Nikahi Selingkuhan, Pria Ini Nekat Rampok Toko Emas, Kini Berakhir di Penjara

Tim Satreskrim Polres Banyumas berhasil menangkap pelaku perampokan toko emas di kompleks Pasar Kemukusan, Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Pelaku perampokan EY (37) di Mapolresta Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (24/12/2024). 

Meski sempat menembakkan senjatanya, peluru tidak mengenai karyawan yang ketakutan dan segera menjauh.

Pelaku kemudian membawa kabur sejumlah kalung emas menggunakan sepeda motor trail. Kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 150 juta.

Kasus perampokan emas itu kemudian langsung dilaporkan ke kepolisian.

Petugas dari Satreskrim Polres Banyumas kemudian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa rekaman CCTV di lokasi kejadian.

Kapolresta Banyumas, Kombes Ari Wibowo, menyatakan pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian.

"Kami sudah memeriksa saksi-saksi, termasuk pemilik toko dan warga sekitar. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan CCTV, kami mengidentifikasi pelaku dan kendaraan yang digunakan," ujar Ari, Jumat (20/12/2024).

Senjata yang digunakan pelaku diduga merupakan airsoft gun.

"Dari hasil olah TKP, ditemukan gotri. Pelaku sempat menembak, tetapi tidak mengenai siapa pun," tambah Ari.

Setelah melakukan pengejaran intensif, polisi berhasil menangkap pelaku berinisial EY (37) di sebuah tempat kos di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (22/12/2024).

 "Kami berhasil menangkap pelaku di Surabaya dan membawanya ke Banyumas untuk proses lebih lanjut," kata Ari dalam konferensi pers, Selasa (24/12/2024).

Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan 15 dari 26 kalung emas hasil curian dengan berat total 171,4 gram, serta sebuah airgun dan satu kotak gotri.

Akibat perbuatannya, EY dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. EY mengungkapkan alasan di balik aksinya adalah untuk menikahi kekasihnya.

EY sendiri telah menikah dan sang istri menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri.

 "Karena sedang butuh uang, salah satunya untuk menikah," ujar EY saat ditanya awak media.

Menurut Andryansyah, pelaku merencanakan aksinya dengan memilih toko emas yang tidak memiliki pengamanan tralis melalui Google Maps.

"Cari di Google Maps, akhirnya memilih toko emas di kompleks Pasar Kemukusan karena tidak ada tralis pengamannya," jelas EY.

Peristiwa ini menjadi perhatian warga Banyumas dan menambah catatan kasus kriminal menjelang akhir tahun.

Polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved