Optimalkan Insinerator, Legislatif Desak Pemkot Yogyakarta Tambah Petugas Pengolah Sampah

Kalangan legislatif menyoroti beberapa kendala yang jadi penghambat operasionalnya, salah satunya terkait minimnya tenaga kerja.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Humas DPRD Kota Yogyakarta
Jajaran Komisi C DPRD Kota Yogyakarta saat meninjau uji coba operasional insinerator, di kawasan Giwangan, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dua mesin pembakar sampah atau insinerator bakal dioperasionalkan Pemkot Yogyakarta secara penuh mulai 2025 mendatang.

Namun, kalangan legislatif menyoroti beberapa kendala yang jadi penghambat operasionalnya, salah satunya terkait minimnya tenaga kerja.

Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Bambang Seno Baskoro,` mengatakan perlunya tambahan petugas untuk mengoptimalkan dua insinerator itu.

Hal tersebut didasari oleh hasil kunjungan kerjanya di lokasi penempatan mesin pembakar sampah, di kawasan Giwangan, beberapa waktu lalu.

"Kami evaluasi, di sana perlu adanya terkait dengan penataan SDM, supaya pengelolaannya bisa lebih maksimal," katanya, Selasa (24/12/2024).

Seno pun memaparkan, dalam satu shift, insinerator hanya dioperasikan oleh lima petugas saja, dengan beban pengelolaan mencapai 10 ton.

Baca juga: 9,2 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk DIY, Pemda DIY Siapkan Upaya Mitigasi dan Pengelolaan Sampah

Sehingga, dirasa sangat berat ketika setiap sumber daya manusia yang ditugaskan di sana, dituntut mengolah limbah hingga 2 ton per shift.

"Rata-rata satu petugas harus memindahkan 2 ton sampah ke insinerator. Supaya lebih maksimal dan tidak hanya mengejar 10 ton per shift, maka tenaganya harus sesuai," urainya. 

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Ahmad Haryoko, menyatakan siap melakukan evaluasi.

Namun, pihaknya tetap harus memperhitungkan kebutuhan anggaran dengan bagian lain, untuk mensubsidi tambahan tenaga kerja di insinerator.

"Karena sekarang kita upayakan optimalisasi tenaga (operasional insinerator) yang ada dulu dan meminimalisir anggaran," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved